Pemerintah Kota Jambi Provinsi Jambi melaksanakan penguatan penanggulangan penyakit Tuberkolosis atau TBC melalui penguatan tim District Based Public- Private Mix (D-PPM).
Wakil Walikota Jambi HM Maulana mengatakan, rapat koordinasi ini membahas upaya penanggulangan penyakit TBC yaitu dengan membangun komitmen bersama antara publik sektor dan privat sektor.
" Kegiatan ini bertujuan melibatkan peran semua penyedia jasa layanan kesehatan baik pemerintah, swasta dan praktek mandiri agar berperan dalam pengendalian TBC di Kota Jambi," kata Maulana.
Maulana menyebutkan dari data sebanyak 74 persen pasien TBC banyak ditemukan di pelayanan swasta termasuk pelayanan farmasi apotik dimana penderita mengobati sendiri gejala batuk.
"Tahun kemarin ada 850 kasus, ditangani baik ada juga yang meninggal tapi kalau sudah ditangani dengan baik kemudian meninggal biasanya ada komplikasi penyakit lain," terangnya.
Sejauh ini diakuinya, penemuan kasus TBC di Kota Jambi telah mendapatkan pengobatan sesuai standar. Angka penemuan kasus TBC masih belum optimal, perlu di telusuri keberadaannya .
Maulana yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Jambi juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya keras penanggulangan TBC. Di samping itu dirinya juga sudah memberikan himbauan kepada semua unsur elemen masyarakat untuk penjaringan kasus terduga TBC.
D-PPM di bentuk sebagai strategi kolaboratif dari public public yakni antara Nasional TB Program/NTP dengan provider public sektor lain seperti puskesmas, RSUD, lapas, Rumah sakit Polri dan militer.
Kemudian public private antara NTP dengan rumah sakit swasta, klinik, praktek mandiri serta private private yakni antara rumah sakit swasta dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain seperti laboratorium dan apotik swasta yang di dukung oleh organisasi profesi kesehatan.
Maulana juga mengajak semua pihak terkait untuk terlibat aktif dalam penemuan kasus TBC dan melaporkannya kepada dinas kesehatan untuk mencapai tujuan Kota Jambi bebas TBC.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Wakil Walikota Jambi HM Maulana mengatakan, rapat koordinasi ini membahas upaya penanggulangan penyakit TBC yaitu dengan membangun komitmen bersama antara publik sektor dan privat sektor.
" Kegiatan ini bertujuan melibatkan peran semua penyedia jasa layanan kesehatan baik pemerintah, swasta dan praktek mandiri agar berperan dalam pengendalian TBC di Kota Jambi," kata Maulana.
Maulana menyebutkan dari data sebanyak 74 persen pasien TBC banyak ditemukan di pelayanan swasta termasuk pelayanan farmasi apotik dimana penderita mengobati sendiri gejala batuk.
"Tahun kemarin ada 850 kasus, ditangani baik ada juga yang meninggal tapi kalau sudah ditangani dengan baik kemudian meninggal biasanya ada komplikasi penyakit lain," terangnya.
Sejauh ini diakuinya, penemuan kasus TBC di Kota Jambi telah mendapatkan pengobatan sesuai standar. Angka penemuan kasus TBC masih belum optimal, perlu di telusuri keberadaannya .
Maulana yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Jambi juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya keras penanggulangan TBC. Di samping itu dirinya juga sudah memberikan himbauan kepada semua unsur elemen masyarakat untuk penjaringan kasus terduga TBC.
D-PPM di bentuk sebagai strategi kolaboratif dari public public yakni antara Nasional TB Program/NTP dengan provider public sektor lain seperti puskesmas, RSUD, lapas, Rumah sakit Polri dan militer.
Kemudian public private antara NTP dengan rumah sakit swasta, klinik, praktek mandiri serta private private yakni antara rumah sakit swasta dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain seperti laboratorium dan apotik swasta yang di dukung oleh organisasi profesi kesehatan.
Maulana juga mengajak semua pihak terkait untuk terlibat aktif dalam penemuan kasus TBC dan melaporkannya kepada dinas kesehatan untuk mencapai tujuan Kota Jambi bebas TBC.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022