Data adalah catatan ataupun informasi tentang fakta yang dituangkan melalui kata-kata, kalimat, angka, simbol dan lainnya. Dengan kata lain, data adalah informasi yang didapatkan dengan apa adanya sesuai dengan fakta yang terjadi dilapangan.

Pada sekolah dasar khususnya di kelas 5 dan 6 siswa sudah diajarkan tentang cara mengolah data pada mata pelajaran Matematika. Awal mereka belajar tentang data, memiliki rasa ingin tahu yang besar. Dilihat dengan antusiasnya mereka memperhatikan, memahami, mempraktekan dan bertanya saat materi tentang data ini disajikan.

Di kelas 5 siswa diajak mengenal data, mulai dari pengertian data sampai mengolah data menjadi diagram batang, garis dan diagram gambar. Seperti penjelasan sebelumnya data adalah sekumpulan informasi atau keterangan berupa fakta sebenarnya yang dikumpulkan dengan cara tertentu dan disajikan dengan kata-kata, kalimat, angka dan sebagainya. Data dapat dikumpulkan dengan 3 cara yaitu dengan melakukan survey, pengukuran langsung dan pengamatan langsung. 

Survey

Survey adalah salah satu cara mengumpulkan data secara tidak langsung yaitu bisa melalui kuisioner. Misalkan saat kita akan menugaskan kepada sisiwa kita untuk mengumpulkan data nama makanan kesukaan siswa atau warna favorit siswa. Untuk menanyakan langsung satu persatu kepada teman-temannya tentu saja membutuhkan waktu yang lama, maka kita bisa mengarahkan siswa-siswa kita untuk mengumpulkan data ini dengan cara membagikan lembaran kuisioner. 

Format kuisioner dapat disesuaikan dengan tujuan pengumpulan data yang akan dilakukan. Misalkan tadi akan mengumpulkan data tentang makanan favorit, maka isi pertanyaan kuisionernya terdiri dari nama siswa, kelas, tanggal lahir dan makanan favorit. Jadi, untuk format kuisionernya disesuaikan dengan tujuan pengambilan datanya.

Pengukuran Langsung

Selain dengan cara pengumpulan data secara survey, pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara pengukuran langsung. Pengumpulan data dengan cara ini adalah mengukur secara langsung data apa yang akan kita kumpulkan. Untuk cara ini lebih ke pengumpulan data tentang mengukur panjang, mengukur tinggi benda, mengukur berat benda, mengukur sudut, mengukur suhu dan sebagainya. Pelaksanaannya siswa diarahkan untuk mengukur langsung data apa yang akan dikumpulkan, dan tentu saja harus menggunakan alat ukurnya seperti penggaris, timbangan, busur, Thermometer dan sebagainya.

Pengamatan Langsung

Cara pengumpulan data ini adalah cara yang dilakukan siswa dengan cara mengamati langsung. Misalnya mengamati jumlah kendaraan apa saja yang melintas didepan sekolah, mengamati pertumbuhan biji cabai yang disemai, mengamati jumlah buah tomat dari 20 tumbuhan tomat. Mereka diarahkan untuk mengamati dan mencatat data yang terjadi.

Setelah mengolah data, siswa tentu saja diajarkan untuk menuangkan data yang dikumpulkan kedalam pengolahan data. Pengolahan data ini dapat dituangkan kedalam sebuah tabel, diagram batang, diagram garis, diagram gambar (pictogram) dan diagram lingkaran. Dikelas 5 pembahasan pengolahan data hanya sampai pada diagram gambar saja, sedangkan diagram lingkaran akan di ajarkan pada kelas 6. Bagi siswa mengolah data tentu saja hal yang mungkin saja baru mereka temukan dikelas 5 ini. Maka perlu menanamkan pada mereka konsep dari mengolah data ini. 

Pengolahan data disekolah dasar adalah menuangkan data yang sudah ada kedalam tabel, diagram batang, diagram garis, diagram gambar dan diagram lingkaran. 

Memahami konsep dalam mengolah data

Dalam hal ini guru sebagai fasilitator tentu saja harus menyajikan pembelajaran yang menanamkan konsep dari materi tentang data ini. Pastikan di sajikan dengan scenario pembelajaran yang menarik dan membekas di pikiran mereka. Seperti halnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan dikelas 5 SDN.131/IV Kota Jambi. Mereka melakukan pengamatan tentang kendaraan yang melintasi sekolah mereka dengan durasi waktu 40 menit, guna mengumpulkan data. Dengan kegiatan pengamatan ini mereka berperan seolah-olah menjadi detektif yang dengan teliti dan cermat mencatat setiap kendaraan yang melintas. 

Kategori kendaraan yang di catat adalah jenis Angkot (angkutan kota), Mobil besar ( Truk, Tronton dan Bus), Mobil kecil ( mobil pribadi dengan kapasitas penumpang 4 sampai 8 penumpang), motor dan sepeda.

Hasil data yang mereka catat kemudian mereka sajikan kedalam tabel dengan aspek nama kendaraan dan jumlah. Dalam mengerjakan pengolahan data yang ditugaskan, mereka melakukannya dengan cara berdiskusi secara berpasangan dengan teman sebelah mereka duduk. Rata-rata bagi mereka mudah memahami saat diberikan arahan yang jelas apa saja yang mesti dilakukan setelah mengumpulkan data. 

Prosedur melaksanakan kegiatan belajar seperti ini tentu saja di sampaikan sebelum melakukan kegiatan, agar para siswa tidak kebingungan dan bertanya-tanya apa yang harus mereka lakukan juga supaya kegiatan tetap runtut dan sesuai dengan alokasi waktu. Untuk diagram batang dan garis mereka cukup piawai menuliskannya, hanya beberapa siswa yang belum paham. Namun, dengan berdiskusi akhirnya mereka paham bahwa dalam membuat diagram batang ataupun garis harus sesuai dengan data jenis kendaraan yang mereka kumpulkan. Pada diagram gambar (pictogram) jumlah kendaraan disimbolkan dengan gambar yang mewakili jumlah tersebut. Misalkan jenis kendaraan motor dengan jumlah 210, disimbolkan dengan gambar 2 bintang dan 1 bulan. 1 bintang mewakili 100 buah motor, sedangkan 1 gambar bulan mewakili 10 motor. Untuk symbol gambar yang dibuat boleh gambar apa saja dengan syarat harus konsisten symbol gambarnya dan juga tidak mengandung unsur SARA.

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan refleksi dimana siswa secara bergantian mempresentasikan hasil tugas mereka ke depan kelas. Dari pembelajaran tersebut, mereka juga bisa menyimpilkan bahwa kendaraan di tempat mereka bersekolah cukup tinggi menyumbang polusi, dibandingkan sepeda yang sama sekali tidak ditemukan.

Oleh: Nurfaidah, M.Pd

Guru SDN 131 Kota Jambi/ Guru mitra Program PINTAR Tanoto Foundation

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022