Alam, adat  dan religi di Desa Teluk Rendah Ilir masih sangat kental. Desa Teluk Renda Ilir adalah desa yang berdiri pada tahun 1950 yang memiliki luas 15.000 hektar.

 Desa Teluk Rendah ilir terletak di Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, dan berada 145km dari Ibu Kota Jambi.

Desa yang masih mempunyai banyak hutan ini memiliki udara yang masih bersih dan memiliki kecukupan air. Desa yang mempunyai lebih kurang 1881 penduduk yang mayoritas adalah petani. 

Kepala Desa Teluk Rendah Jasmi Saleh Dung mengatakan, “Petani di Desa Teluk Rendah Ilir kebanyakan menanam sawit dan pohon karet untuk memenuhi kebutuhan hidup”.

Seperti yang kita ketahui setiap Desa pasti mempunyai hamparan sawah yang indah. 

Di Desa Teluk Rendah Ilir juga masih mempunyai hamparan sawah yang indah akan tetapi kegiatan menanam Padi hanya dilakukan 2 kali dalam setahun. 

“Warga Desa Teluk Rendah Ilir menanam padi hanya untuk kebutuhan pangan tidak untuk dijual. Hanya sebagian orang yang menjual hasil dari panen padi, itupun hanya dijual kepada sesama warga yang tidak mempunyai lahan sawah," kata Jasmi Saleh Dung.

Desa Teluk Rendah Ilir ini terletak tepat di pinggir Sungai Batanghari, yaitu sungai terpanjang di Sumatera. Ketika air sungai surut maka akan terlihat pasir di dasar sungai yang terlihat seperti pantai. Hal tersebut dapat dijadikan wisata bagi warga luar yang ingin bermain.

 Desa Teluk Rendah Ilir tidak mempunyai jembatan untuk menyeberangi sungai tetapi warga desa menggunakan perahu atau yang mereka namai dengan Robin. 

Robin adalah perahu atau kapal berukuran sedang yang dapat mengangkut warga dan sepeda motornya untuk menyeberangi sungai. 

Robin juga menjadi salah satu mata pencaharian bagi warga setempat, oleh karena itulah disana tidak dibangun jembatan. 

Salah satu alasan lain warga desa tidak menyetujui pembangunan jembatan adalah takut akan kedatangan warga luar yang tidak dikenal akan melakukan kejahatan seperti maling dan sebagainya.

Selain itu desa ini  juga masih mempunyai banyak tradisi turun temurun seperti melakukan pengajian atau disebut juga yasinan yang dilaksanakan pada malam Senin. Yasinan ini dilakukan bergilir dengan undian. 

Selain tu ulama di Desa Teluk Rendah juga masih melarang acara organ untuk acara ataupun hiburan penganten karena sudah menjadi adat istiadat.

Masyarakat desa juga masih saling membantu apabila ada acara yang dilaksanakan di rumah tetangga. 

Di Desa Teluk Rendah juga terdapat persatuan pemuda pemudi yang memiliki nama Karang Taruna Nahdatul Ummah dan Karang Taruna Wuslahtussuban yang sangat membantu masyarakat apabila mengadakan acara penganten, cukuran, pengajian, ataupun kematian. 

Karang Taruna ini juga selalu melaksanakan acara seperti MTQdi setiap tahun, dan kegiatan masyarakat lainnya.

Masyarakat desa yang sangat ramah juga dapat memberikan kehangatan kepada warga pendatang untuk kembali mengunjungi desa.

 Apalagi pada saat libur lebaran, libur lebaran juga dimanfaatkan pemuda desa untuk membuat perlombaan seperti tournament sepak bola dan acara lomba lainnya untuk meramaikan liburan lebaran.
Itulah sedikit cerita atau penjelasan tentang kampung halaman saya yaitu Desa Teluk Rendah Ilir.

 Meski belum secanggih di kota tetapi kampung halaman adalah tempat paling nyaman untuk pulang dan tidak dapat digantikan dengan kehidupan dikota. Saya sebagai perantau merasa bahwa hidup di kota tidak senyaman hidup di kampung halaman.

Pewarta: Rusihan Anwar

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022