Provinsi Jambi terpilih menjadi daerah "pilot project" atau proyek rintisan dari program Sobat Sikapi dari lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan di daerah itu.

Kepala OJK Provinsi Jambi, Yudha Nugraha Kurata di Jambi, Kamis, mengatakan Sobat Sikapi merupakan program terbaru yang diinisiasi oleh Departemen Edukasi dan Literasi Keuangan Pusat dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi OJK, melindungi konsumen dan masyarakat.

"Jambi merupakan pilot project program ini bersama Nusa Tenggara Barat, Jadi ada dua provinsi," kata Yudha saat melakukan kegiatan pelatihan fasilitator dan pelatihan komunitas Sobat Sikapi di Jambi.

Dia menerangkan, Sobat Sikapi merupakan infrastruktur sumber daya manusia yang dipersiapkan sebagai pelaksana kegiatan edukasi keuangan dalam rangka peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. 

"Kami menggunakan tenaga atau jasa dari masyarakat itu sendiri dalam hal ini kita bekerja sama dengan universitas, ada mahasiswa yang diambil untuk menjadi agen-agen OJK yang tugasnya membantu untuk mengedukasi dan literasi keuangan masyarakat atau komunitas yang membutuhkan informasi tentang keuangan itu baik tentang cara pengelolaan keuangan atau akses jasa keuangan," jelasnya.

Pelaksanaan kegiatan edukasi keuangan ini dilakukan melalui program Training of Trainers (TOT). Bagi mahasiswa Perguruan Tinggi program ini dibuka kepada seluruh pemuda dan mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia yang mempunyai minat yang sama dan komitmen untuk membangun negeri melalui pemahaman keuangan yang baik.

Sedangkan Training of Community (TOC), lanjutnya, adalah kegiatan yang meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam suatu komunitas tertentu mengenai pengelolaan keuangan, produk dan jasa keuangan, serta lembaga jasa keuangan dan selanjutnya akan dilakukan monitoring dan evaluasi sobat sikap dan pendampingan komunitas.

"Saat ini kita bekerja sama dengan Universitas Jambi dan sudah diadakan pelatihan khusus kepada 30 mahasiswanya untuk selanjutnya mahasiswa ini bisa mendampingi komunitas atau masyarakat dalam hal pendampingan keuangan," terangnya.

Yudha menyebutkan, komunitas yang dipilih menjadi target pendampingan mahasiswa ini adalah pelaku usaha mikro di Jambi yang menjadi nasabah Bank Wakaf Mikro (BWM) Pesantren Assad Kota Jambi.

"Ada 150 pelaku usaha mikro yang merupakan nasabah BWM Jambi untuk didampingi oleh mahasiswa ini selama tiga bulan," kata Yudha.

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022