Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membuka peluang alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian pada 2022 untuk ditingkatkan dari sebesar Rp90 triliun.
Pemberian KUR pertanian adalah salah satu upaya untuk memastikan ketersediaan pangan dan pasokan, yang merupakan langkah 4K dalam menjaga stabilitas dan daya beli dari Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) meliputi keterjangkauan harga, ketersediaan pangan dan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif.
Selain memberikan fasilitas KUR pertanian, Airlangga menyebutkan langkah menjaga ketersediaan juga dilakukan antara lain melalui penguatan cadangan beras oleh Perum Bulog yang relatif aman, dengan saat ini ada sebanyak satu juta hingga 1,5 juta ton cadangan beras.
Dari segi keterjangkauan, pemerintah memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan sosial, baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kemudian dalam kelancaran distribusi, Airlangga menuturkan perlu diupayakan kerja sama antardaerah, dimana saat ini jumlah kerja sama antardaerah sudah meningkat dari sebanyak 93 daerah pada 2021 menjadi 111 daerah yang berpartisipasi.
"Dengan kerja sama antardaerah, neraca surplus dan defisit komoditas diperluas sehingga kerja sama tersebut bisa memperkuat daya tahan dari pada daerah itu," ucap dia.
Ia melanjutkan, dari sisi komunikasi efektif terus dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga ekspektasi masyarakat sehingga tidak menimbulkan momen panic buying.
Baca juga: Guru Besar: KUR penting kurangi beban petani saat awal masa tanam
Baca juga: Mentan: belanja keuangan-penyaluran KUR pertanian tertinggi lima tahun
Baca juga: Mentan: Kredit macet KUR sektor pertanian hanya 0,03 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022