Realisasi produksi ikan baik budidaya maupun tangkap di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi pada periode Januari hingga September 2022 telah mencapai 6.426 ton dari target 8.462 ton pada 2022.
"Mudah-mudahan menjelang akhir tahun target kita tercapai,” kata Kepala Bidang Produksi Perikanan, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batanghari, Dian Nopita, di Muarabulian, Rabu (19/10).
Jenis ikan produksi di daerah itu adalah ikan patin sebanyak 3.996 ton, ikan nila 2.480 ton dan ikan lele 19 ton. Untuk produksi ikan sendiri di daerah setempat setiap semesternya mengalami kenaikan hingga semester II itu mencapai 2.173 ton.
Produksi perikanan tersebut terdapat di kolam dan keramba jaring apung milik petani di Batangahari. Dan ada terdapat sejumlah persoalan dalam mencapai target yang ditetapkan yaitu terkait pemasaran oleh pembudidaya.
Untuk harga bersaing dengan peternak di Sumsel, di mana mereka berani banting harga sedangkan peternak kita masih mengikuti harga pakan.
"Kalau kita mengikuti petani di Sumsel, peternak kita tidak dapat untung," katanya
Selain itu, Untuk para peternak ada yang menerima bantuan mesin pakan dari pemerintah setempat.
"Maka dari itu kita ada pakan buatan hasil sendiri. Sehingga bisa menekan biaya pembudi daya dalam pemberian pakan,” katanya.
Sementara itu, harga pakan di pabrik ada yang mencapai Rp13 ribu sedangkan dengan adanya mesin pakan ini berkisar Rp8.000.
Untuk di tahun 2022 ini ada 2 bantuan mesin pakan. Diberikan ke kelompok di Pemayung. Untuk mencapai target pihaknya melakukan monitoring, penyuluhan di lapangan akan dilakukan supaya target tercapai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
"Mudah-mudahan menjelang akhir tahun target kita tercapai,” kata Kepala Bidang Produksi Perikanan, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batanghari, Dian Nopita, di Muarabulian, Rabu (19/10).
Jenis ikan produksi di daerah itu adalah ikan patin sebanyak 3.996 ton, ikan nila 2.480 ton dan ikan lele 19 ton. Untuk produksi ikan sendiri di daerah setempat setiap semesternya mengalami kenaikan hingga semester II itu mencapai 2.173 ton.
Produksi perikanan tersebut terdapat di kolam dan keramba jaring apung milik petani di Batangahari. Dan ada terdapat sejumlah persoalan dalam mencapai target yang ditetapkan yaitu terkait pemasaran oleh pembudidaya.
Untuk harga bersaing dengan peternak di Sumsel, di mana mereka berani banting harga sedangkan peternak kita masih mengikuti harga pakan.
"Kalau kita mengikuti petani di Sumsel, peternak kita tidak dapat untung," katanya
Selain itu, Untuk para peternak ada yang menerima bantuan mesin pakan dari pemerintah setempat.
"Maka dari itu kita ada pakan buatan hasil sendiri. Sehingga bisa menekan biaya pembudi daya dalam pemberian pakan,” katanya.
Sementara itu, harga pakan di pabrik ada yang mencapai Rp13 ribu sedangkan dengan adanya mesin pakan ini berkisar Rp8.000.
Untuk di tahun 2022 ini ada 2 bantuan mesin pakan. Diberikan ke kelompok di Pemayung. Untuk mencapai target pihaknya melakukan monitoring, penyuluhan di lapangan akan dilakukan supaya target tercapai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022