Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mempercepat belanja dana pemerintah pada awal tahun untuk mengantisipasi dampak resesi ekonomi yang diprakirakan terjadi pada tahun 2023.

Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Senin, mengatakan strategi antisipasi Pemkot Jambi pertama yakni secepat mungkin membelanjakan dana pemerintah karena stimulus terbesar perekonomian adalah dari pemerintah.

Pembelanjaan dana ini, kata dia, dilakukan cepat namun harus sesuai skema, tepat sasaran dan yang paling utama tetap efisien.

"Kalau dana cepat dibelanjakan akan bergulir di masyarakat. Itu dukungan terbesar untuk memperkuat  perekonomian masyarakat," katanya.

Adapun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Jambi tahun 2023 sebesar Rp1,7 triliun. APBD 2023 juga prioritas untuk penanggulangan banjir, kemudian juga untuk perekrutan PPPK.

Penggunaan APBD 2023 masih diprioritaskan untuk infrastruktur, kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, serta pemberdayaan masyarakat dan pelayanan publik.

Lebih lanjut, wali kota menjelaskan bukan saja mempercepat belanja pemerintah, Pemkot juga mendukung penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan berbagai cara seperti permodalan, bantuan peralatan, peningkatan kualitas produk hingga akses pasar.

Ia menilai, UMKM masih menjadi kekuatan daerah untuk menopang perekonomian.

Sebagai antisipasi dampak resesi, Ia juga menginstruksikan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Sosial daerah itu untuk meningkatkan penanganan kemiskinan ekstrem selama satu tahun ini.

Ke depan semua bantuan peralatan dan sembako maupun kegiatan perekonomian lainnya akan dipusatkan untuk penanganan masyarakat miskin ekstrem.

Ia menekankan, Pemkot Jambi tetap optimistis perekonomian daerah ini akan tumbuh positif jika isu resesi terjadi.

Pewarta: Tuyani

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023