PT Wirakarya Sakti (WKS) dan dua mitra pemasok Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas yaitu PT Rimba Hutani Mas dan Tebo Multi Agro mendapat apresiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas upaya pengendalian Kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Agus Justianto di Jambi, Selasa, mengatakan PT WKS dan mitranya masuk dalam kriteria penilaian karena melakukan kegiatan pengendalian karhutla seperti perencanaan, pencegahan, pemadaman dan penanganan pascakebakaran.

Indikator lainnya yaitu pembinaan terhadap Masyarakat Peduli Api (MPA), inovasi pengendalian karhutla serta data hotspot, firespot dan ground cek verifikasi lapangan dan tipe atau  kelas perusahaan.

Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah V dalam Rapat Koordinasi Teknis dengan Pelaku Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) dalam rangka mendukung Multiusaha Kehutanan, Kemitraan Kehutanan dan Implementasi Rencana Kerja FOLU Net Sink 2030 untuk pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC).

Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan apresiasi kepada sejumlah pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) di Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi dan Riau yang diserahkan langsung oleh Dirjen PHL Agus Justianto.

PBPH yang mendapat apresiasi tersebut merupakan rekomendasi dari Balai PPI Wilayah Sumatera, salah satu penghargaan yang diberikan adalah apresiasi atas kontribusi aktif dan aksi responsif dalam rangka pengendalian karhutla diberikan kepada PBPH yang berhasil memenuhi berbagai indikator penilaian.

Indikator tersebut antara lain monitoring evaluasi kepatuhan berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor 32 Tahun 2016 seperti organisasi regu brigade pengendalian karhutla, sumber daya manusia dan sarana prasarana.

Luas Karhutla pada tahun 2020 sampai 2023 terus mengalami penurunan hal ini perlu dijaga bersama, dengan melibatkan semua pihak dan masyarakat berperan aktif dengan pembinaan untuk melakukan pembukaan lahan tanpa bakar.

“Untuk sektor kehutanan kita juga perlu membangun perangkat-perangkat pendukung untuk memudahkan pelaku usaha khususnya PBPH dalam pencapaian target emisi dan perdagangan karbon, salah satu perangkat yang diperlukan adalah Dokumen Perencanaan Aksi dan Mitigasi Perubahan Iklim,” kata Agus.

Sementara itu Direktur APP Sinar Mas Soewarso  menambahkan APP Sinar Mas bersama mitra pemasok, mendukung penuh pencapaian target FOLU Net Sink dengan langkah-langkah nyata yang diimplementasikan dalam rangkaian proses bisnisnya.

Berpedoman kepada  Sustainability Roadmap Vision (SRV 2030), APP Sinar Mas berupaya untuk mencapai 30 pesen penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030, dari baseline 2018. Target tersebut sudah terealisasi dengan telah dicapainya  penurunan intensitas karbon sebesar 13 persen pada tahun 2021 lalu.

Dalam upaya pengendalian karhutla, APP Sinar Mas dan mitra pemasoknya mengembangkan sistem pengelolaan kebakaran yang komprehensif yaitu sistem manajemen antisipasi bahaya kebakaran secara terpadu Integrated Fire Management (IFM). Strategi ini terdiri dari empat pilar yaitu pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respon cepat.

“IFM tidak hanya diterapkan pada saat terjadi kebakaran, tetapi juga dalam upaya mempersempit potensi terjadinya kebakaran,” kata Soewarso.

Tahap Pencegahan meliputi mengidentifikasi faktor-faktor resiko penyebab kebakaran, memitigasi penyebab kebakaran dengan mengembangkan Sistem kehutanan dan pertanian terpadu salah satunya melalu program Desa Makmur Peduli API (DMPA).

Dalam program pencegahan juga membangun sekat kanal untuk menjaga kelembapan dan mencegah kebakaran di lahan gambut serta memberikan insentif kepada masyarakat setempat untuk membantu patroli pencegahan kebakaran.

Tahap persiapan dilakukan dengan penyediaan sarana dan prasarana, peralatan dan pelatihan yang diperlukan jika terjadi kebakaran. Pakar manajemen kebakaran nasional dan internasional memberikan pelatihan kepada tim Pemadam Kebakaran (RPK), juga dilaksanakan pelatihan bersama dengan berbagai pemangku kepentingan.

Pada tahap deteksi dini dilakukan pemantauan hot spot melalui satelit internal dan eksternal, juga dilakukan pemantauan arah angin dan cuaca. Selain itu dilakukan pemantauan  dengan patroli helikopter, patroli darat, patroli air, pos pantau, menara pemadam kebakaran, cctv dan drone.

“Jika ditemukan titik api maka dilaksanakan strategi respon cepat dimana tim RPK dilengkapi peralatan pemadam kebakaran dengan cepat bergerak ke lokasi kebakaran untuk mencegah api semakin meluas,” kata Soewarso.

Penggunaan helikopter water boombing dengan daya angkut 4.000 liter air sebagai salah satu alat agar api dapat segera dipadamkan dan tidak meluas.

Disamping RPK  PT Wirakarya Sakti beserta Mitra Pemasok APP Sinar Mas membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) yang memiliki keahlian khusus dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi.

TIM TRC ini akan menjadi Best Praktis Satgas Karhutla Provinsi Jambi untuk membentuk TRC Multi Pihak yang melibatkan TNI, Polri, Manggala Agni dan BPD di Provinsi Jambi.  

Soewarso mengatakan komitmen APP Sinar Mas dan mitra pemasok dalam mitigasi Karhutla fokus pada aspek berkelanjutan yang merujuk pada Sustainability Roadmap Vision (SRV 2030).

Hal ini juga sesuai dengan komitmen Indonesia melalui FOLU Net Sink 2030 mendorong tercapainya tingkat emisi GRK sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030 dengan pendekatan yang terstruktur dan sistematis.

Pelaksanaan program tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen sektor kehutanan Indonesia, tidak hanya untuk kepentingan nasional, tetapi juga untuk berkontribusi kepada masyarakat global menuju pemulihan hijau, sekaligus membangun ekonomi yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.





 

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023