Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menggandeng Dandim 045 Jambi untuk menurunkan angka stunting di daerah setempat.

Dandim 0415 Jambi Letkol. Arm. Eko Pristiono di Jambi, Rabu, mengatakan  bahwa seluruh jajaran TNI Angkatan Darat, mulai dari Kasad hingga prajurit, dituntut intens dan peduli untuk serius dalam upaya penanganan stunting diseluruh wilayah Indonesia. 

"Selaku komando kewilayahan, memiliki tugas untuk hadir ditengah masyarakat, membantu masalah masyarakat termasuk dalam upaya pengentasan masalah stunting. Masalah ini harus kita tekan dan Kota Jambi harus bebas dari stunting," katanya.

Selanjutnya, seluruh jajaran dari Kasad hingga Babinsa, dituntut untuk memiliki anak asuh stunting agar upaya penanggulangan kasus stunting dapat berjalan lebih cepat.

"Angkatan Darat memiliki banyak program unggulan, Babinsa masuk dapur untuk membantu pemenuhan gizi warga. Babinsa membantu pendataan stunting, dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, bekerjasama dengan puskemas untuk mengunjungi, edukasi, dan pelatihan keluarga stunting dari rumah ke rumah. Kita harus bekerja bersama. Mohon dukungan seluruh masyarakat," katanya.

Wakil Wali Kota Jambi Maulana mengungkapkan bahwa upaya penanganan kasus stunting menjadi tugas mulia, karena berperan penting dalam menjaga kualitas sumber daya manusia untuk masa depan Indonesia.

Saat ini angka stunting Kota Jambi mencapai 14 persen, menurun dibanding tahun sebelumnya sebesar 17,4 persen. Namun tim percepatan penanganan stunting Kota Jambi akan terus melakukan upaya intervensi terhadap kasus yang muncul.

Terdapat  804 anak yang terus dimonitoring dan dideteksi dini. Untuk itu jika terindikasi stunting ia menghimbau untuk  segera diintervensi. 

Salah satu solusinya adalah dengan gerakan anak asuh stunting. Semua masyarakat juga perlu dilibatkan karena memberikan dampak positif 

Dalam penurunan stunting ini, Pemkot Jambi telah menyerahkan alat ukur tinggi dan berat badan ke seluruh puskesmas di Kota Jambi, untuk pemeriksaan secara rutin balita setiap bulan. Tujuannya adalah untuk memonitor dan memantau anak kasus stunting. Jika ditemukan, akan segera dicarikan orang tua asuh bagi anak tersebut. 

Dari hasil pendataan tim percepatan penanganan stunting Kota Jambi terhadap masyarakat dengan kategori miskin ekstrem, setelah dilakukan "overlay data" dengan data stunting, didapati sebesar 30 persen masyarakat miskin ekstrem balitanya mengalami stunting. 

Hal ini menunjukkan bahwa kemiskinan memiliki andil besar menyebabkan stunting. Selanjutnya, pemerintah  akan  mengajak masyarakat maupun dunia usaha untuk peduli dan bergerak bersama kami mengatasi permasalahan ini.

Sementara itu, Pemkot Jambi telah memberikan  bantuan makanan tambahan bagi balita untuk pencegahan kasus stunting dan penandatanganan komitmen bebas kepentingan audit kasus stunting bagi pemangku kepentingan di Kota Jambi.




 

Pewarta: Tuyani

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023