Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi siap mendukung penguatan produksi pangan untuk mencegah dampak El Nino terhadap sektor pertanian melalui koordinasi dengan Perum Bulog.
"Pada Agustus mendatang kami akan memperkuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan fokus pada beberapa komoditas yang terdampak El Nino. Kami juga berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan penyaluran (beras) tepat sasaran dan tepat waktu," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi Hermanto di Jambi, Kamis.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Bank Indonesia (BI) dari BMKG dan dinas pertanian setempat, dampak El Nino di Jambi pada semester II-2023 tidak terlalu tinggi, yaitu masih dalam level rendah hingga moderat.
Meski demikian, menurut Hermanto, dampak El Nino ke sejumlah daerah di Jawa, telah mempengaruhi kebutuhan pangan di Jambi, mengingat saat ini Jambi masih ketergantungan dengan pasokan bahan pangan dari Jawa seperti pasokan beras.
"Meski kita fokuskan nanti untuk padi atau beras, tapi kami juga memantau komoditas lainnya seperti cabai dan bawang," kata dia.
Selain mendukung penyaluran beras tepat sasaran, BI Jambi juga memastikan upaya pengembangan klaster kelompok tani berkonsep digital farming. Saat ini pihaknya sudah menjajaki kelompok tani di Kabupaten Tanjung Jabung Timur maupun Bungo dan Muaro Jambi untuk pengembangan program digital farming.
Ia memastikan pemanfaatan digital dalam pengembangan sektor ketahanan pangan perlu dipercepat dan dimanfaatkan guna menjamin ketersediaan bahan pangan di daerah serta meningkatkan produktivitas pertanian.
Beberapa implementasi digital farming yang dapat dilakukan antara lain penggunaan deteksi unsur tanah, penyemprotan menggunakan drone agar lebih efisien hingga penggunaan pupuk organik dengan pemanfaatan kotoran hewan yang telah diproses.
Selanjutnya, dalam waktu dekat BI Jambi juga akan melakukan rapat koordinasi dengan pemda dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna membahas antisipasi dampak El Nino agar inflasi terkendali pada kisaran 3 persen plus minus 1 persen di 2023.
Baca juga: BI Jambi optimistis kegiatan dunia usaha alami peningkatan
Baca juga: BI minta Pemkab Bungo tingkatkan kerja sama antardaerah
Baca juga: BI tingkatkan kapasitas anggota Forweb Jambi dalam menulis berita ekonomi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023
"Pada Agustus mendatang kami akan memperkuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan fokus pada beberapa komoditas yang terdampak El Nino. Kami juga berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan penyaluran (beras) tepat sasaran dan tepat waktu," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi Hermanto di Jambi, Kamis.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Bank Indonesia (BI) dari BMKG dan dinas pertanian setempat, dampak El Nino di Jambi pada semester II-2023 tidak terlalu tinggi, yaitu masih dalam level rendah hingga moderat.
Meski demikian, menurut Hermanto, dampak El Nino ke sejumlah daerah di Jawa, telah mempengaruhi kebutuhan pangan di Jambi, mengingat saat ini Jambi masih ketergantungan dengan pasokan bahan pangan dari Jawa seperti pasokan beras.
"Meski kita fokuskan nanti untuk padi atau beras, tapi kami juga memantau komoditas lainnya seperti cabai dan bawang," kata dia.
Selain mendukung penyaluran beras tepat sasaran, BI Jambi juga memastikan upaya pengembangan klaster kelompok tani berkonsep digital farming. Saat ini pihaknya sudah menjajaki kelompok tani di Kabupaten Tanjung Jabung Timur maupun Bungo dan Muaro Jambi untuk pengembangan program digital farming.
Ia memastikan pemanfaatan digital dalam pengembangan sektor ketahanan pangan perlu dipercepat dan dimanfaatkan guna menjamin ketersediaan bahan pangan di daerah serta meningkatkan produktivitas pertanian.
Beberapa implementasi digital farming yang dapat dilakukan antara lain penggunaan deteksi unsur tanah, penyemprotan menggunakan drone agar lebih efisien hingga penggunaan pupuk organik dengan pemanfaatan kotoran hewan yang telah diproses.
Selanjutnya, dalam waktu dekat BI Jambi juga akan melakukan rapat koordinasi dengan pemda dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna membahas antisipasi dampak El Nino agar inflasi terkendali pada kisaran 3 persen plus minus 1 persen di 2023.
Baca juga: BI Jambi optimistis kegiatan dunia usaha alami peningkatan
Baca juga: BI minta Pemkab Bungo tingkatkan kerja sama antardaerah
Baca juga: BI tingkatkan kapasitas anggota Forweb Jambi dalam menulis berita ekonomi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023