Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan pangan dan sumber makanan merupakan persoalan yang menjadi penentu hidup dan matinya suatu negeri.
Dalam diskusi tentang pengembangan pangan dari laut untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan itu, Hasto menegaskan Indonesia harus berani meletakkan cita-cita bangsa ke depan untuk berdaulat di bidang pangan.
Apalagi, lanjut Hasto, cita-cita itu sudah didengungkan oleh Presiden pertama RI Soekarno (Bung Karno), di mana berdaulat di bidang pangan menjadi modal dalam membangun negara kuat di dunia.
Dia mencontohkan perang antara Rusia dan Ukraina terbukti bagaimana pangan telah menjadi lambang hegemoni dan supremasi yang penting untuk menanamkan kepemimpinan suatu negara terhadap dunia.
"Kita belum meyakini bahwa pangan itu bukan berkaitan dengan lumpur. Pangan itu tidak berkaitan dengan kemiskinan, tetapi pangan itu berkaitan dengan harga diri, martabat, dan kepemimpinan Indonesia bagi dunia," tegas Hasto.
Dia pun mengaku kerap mendapat masukan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal posisi geopolitik Indonesia sebagai negara kelautan yang terbentang dari pulau-pulau. Adapula pesan bahwa masyarakat Indonesia bisa adil dan makmur melalui pangan.
Selain itu, kepemimpinan Bung Karno juga telah meletakkan dasar kuat soal kekayaan pangan nusantara. Melalui Buku Mustikarasa, Bung Karno ingin menunjukkan bahwa bangsa Indonesia kaya akan pangan.
"Betapa hebatnya Indonesia melalui Buku Mustikarasa, menciptakan cita rasa itu, sehingga kita seharusnya dengan melihat seluruh hal-hal yang autentik tentang kekayaan nusantara kita. Bu Mega berulang kali mengatakan bahwa masyarakat Indonesia bisa adil dan makmur hanya dari pangan, yang ada di darat maupun di dalam lautan," ujar Hasto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023