Gubernur Jambi Al Haris menyerahkan pengambilan kebijakan kepada para kepala sekolah (kepsek) di Jambi untuk menentukan jadwal pembelajaran saat udara buruk, seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini, dimana cuaca di beberapa kabupaten memburuk akibat kabut asap melanda daerah tersebut.

Ia mengatakan kabut asap masih menyelimuti beberapa wilayah seperti seperti Kota Jambi dan Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) sejak Senin (16/10) hingga Selasa. Karena itu kepala sekolah harus selalu melihat kondisi udara di daerah masing-masing.

Kebijakan pembelajaran tatap muka ataupun daring, lanjutnya, diserahkan kepada kepala sekolah, menyesuaikan kondisi lapangan. Ia mengatakan sudah menyampaikan ke kepala Sekolah bahwa kalau di daerah mereka pekat asap dan udara tidak bagus, silahkan langsung diliburkan, sebaliknya kalau Kota Jambi kondisinya bagus silahkan ke sekolah.

"Jadi artinya tidak kita berlakukan secara masif semua serentak, karena asap ini bukan dari kita," kata Gubernur Al Haris.

Menurutnya, pembelajaran daring tidak baik untuk siswa jika berlangsung lama. 

Ia mengatakan kabut asap yang dirasakan di Kota Jambi dan sekitarnya dibawa oleh arah angin yang umumnya bertiup dari tenggara ke barat laut, sehingga asap bergerak memasuki wilayah Provinsi Jambi yang mengakibatkan  kualitas udara di Kota Jambi tergolong tidak sehat.

"Selain kebakaran hutan dan lahan, buruknya kualitas udara juga disebabkan oleh faktor lain yakni asap ini berasal dari luar Jambi, sehingga hilang timbul kabut asap tergantung arah mata angin," katanya.

Selain itu, lanjutnya, ramalan BMKG memperkirakan udara seperti ini akan terjadi hingga November mendatang. Saat ini Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Jambi berada pada kategori tidak sehat.
 

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023