Dana tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) di Kota Jambi yang terkumpul senilai Rp2 miliar dapat dimafaatkan untuk membantu program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dalam rangka menekan dan menuruni angka stunting di beberapa daerah.
"Kami dari BKKBN telah membuka ruang secara luas kepada siapapun untuk membantu anak stunting di Jambi dan melalui dana yang terkumpul Rp2 miliar dapat membantu anak stunting di berbagai daerah di Provinsi Jambi dan disebarkan kepala keluarga anak balita yang tergolong stunting," kata Kepala BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyatno di Jambi Senin.
"Alhamdulillah sudah cukup banyak keterlibatan swasta melalui program CSR, mereka sudah menjangkau program bapak asuh anak stunting ini, saat ini sudah terkumpulkan sekitar Rp2 miliar," katanya.
BKKBN Jambi berharap ke depan bapak asuh anak stunting ini semakin bertambah dan melebar kesemua pihak, baik individu ataupun perusahaan dan terkait bentuk bantuan yang dikumpulkan bisa berupa uang ataupun barang.
"Kami dari BKKBN Jambi tidak mewajibkan berapa besar uang sumbangan dari perusahaan melalui dana CSR bantuan program stunting itu karena sifat program ini sukarela berapa yang kita kumpulkan nanti kita kembalikan kepada keluarga dalam bentuk makanan," kata Putut.
Provinsi Jambi mentargetkan capaian angka stunting pada 2024 mencapai 12,7 persen. Angka ini lebih kecil dari target nasional sebesar 14 persen di 2024. Komitmen kepala daerah dengan aksi yang dilakukan diyakinkan dapat menurunkan angka stunting di Jambi.
Dalam hal ini Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Walikota di Provinsi Jambi mempunyai komitmen dalam menanggani kasus stunting agar bisa turun signifikan meskipin masih ada yang kasus stuntingnya tinggi di beberapa Kabupaten seperti Kerinci, Tanjabtim dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023
"Kami dari BKKBN telah membuka ruang secara luas kepada siapapun untuk membantu anak stunting di Jambi dan melalui dana yang terkumpul Rp2 miliar dapat membantu anak stunting di berbagai daerah di Provinsi Jambi dan disebarkan kepala keluarga anak balita yang tergolong stunting," kata Kepala BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyatno di Jambi Senin.
"Alhamdulillah sudah cukup banyak keterlibatan swasta melalui program CSR, mereka sudah menjangkau program bapak asuh anak stunting ini, saat ini sudah terkumpulkan sekitar Rp2 miliar," katanya.
BKKBN Jambi berharap ke depan bapak asuh anak stunting ini semakin bertambah dan melebar kesemua pihak, baik individu ataupun perusahaan dan terkait bentuk bantuan yang dikumpulkan bisa berupa uang ataupun barang.
"Kami dari BKKBN Jambi tidak mewajibkan berapa besar uang sumbangan dari perusahaan melalui dana CSR bantuan program stunting itu karena sifat program ini sukarela berapa yang kita kumpulkan nanti kita kembalikan kepada keluarga dalam bentuk makanan," kata Putut.
Provinsi Jambi mentargetkan capaian angka stunting pada 2024 mencapai 12,7 persen. Angka ini lebih kecil dari target nasional sebesar 14 persen di 2024. Komitmen kepala daerah dengan aksi yang dilakukan diyakinkan dapat menurunkan angka stunting di Jambi.
Dalam hal ini Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Walikota di Provinsi Jambi mempunyai komitmen dalam menanggani kasus stunting agar bisa turun signifikan meskipin masih ada yang kasus stuntingnya tinggi di beberapa Kabupaten seperti Kerinci, Tanjabtim dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023