Pakar keamanan pangan di Penn State University Martin Bucknavage, mengingatkan pentingnya seseorang mencuci botol air yang dapat digunakan berulang kali karena tidak mencuci botol akan meningkatkan risiko mikroba terakumulasi di dalam botol.
“Setiap kali botol tidak bersih dan ada kelembapan di dalam botol, hal itu akan mendukung pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur,” kata dia seperti disiarkan Health pada 18 Januari lalu.
Kemungkinan botol air yang dipenuhi kuman tidak hanya menjijikkan tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan, kata profesor ilmu pangan di Rutgers University Donald Schaffner, PhD.
"Meskipun kecil kemungkinan botol kotor membuat Anda terpapar sesuatu yang bersifat patogen, kemungkinannya bukan nol," ujar dia.
Lalu, seberapa sering harus mencucinya? Para ahli sepakat bahwa penting untuk mencuci botol secara teratur, namun waktunya misalnya setiap hari atau setiap beberapa hari dapat bergantung pada beberapa faktor.
Menurut Schaffner, jika seseorang menggunakan botol setiap hari, maka mencucinya setiap minggu atau beberapa hari sekali adalah jangka waktu yang wajar.
Namun cara penyimpanannya dan bahan botol dapat mengubah perhitungan tersebut.
“Jika botolnya ada di dalam ransel atau tas dan bagian luar terbentur benda, mungkin botol tersebut akan lebih cepat kotor dibandingkan jika diletakkan di samping Anda sepanjang hari,” ujarnya.
Selain itu, bahan plastik mungkin lebih kondusif bagi mikroorganisme dibandingkan baja tahan karat atau kaca, sehingga memiliki lebih banyak celah bagi bakteri untuk masuk.
“Plastik juga bisa menyerap bau,” kata Schaffner.
Sementara itu, Bucknavage merekomendasikan seseorang untuk membersihkan botolnya setiap kali selesai digunakan, seperti halnya peralatan makan lain seperti gelas atau piring.
Jika seseorang tak punya banyak waktu, Schaffner dan Bucknavage menyarankan untuk memprioritaskan mencuci bagian mulut botol dibandingkan bagian lainnya. Lalu, jika rutinitas pembersihan menjadi terlalu sulit untuk dilakukan, Schaffner menawarkan standar alternatif yakni mencucinya jika botol terlihat kotor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
“Setiap kali botol tidak bersih dan ada kelembapan di dalam botol, hal itu akan mendukung pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur,” kata dia seperti disiarkan Health pada 18 Januari lalu.
Kemungkinan botol air yang dipenuhi kuman tidak hanya menjijikkan tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan, kata profesor ilmu pangan di Rutgers University Donald Schaffner, PhD.
"Meskipun kecil kemungkinan botol kotor membuat Anda terpapar sesuatu yang bersifat patogen, kemungkinannya bukan nol," ujar dia.
Lalu, seberapa sering harus mencucinya? Para ahli sepakat bahwa penting untuk mencuci botol secara teratur, namun waktunya misalnya setiap hari atau setiap beberapa hari dapat bergantung pada beberapa faktor.
Menurut Schaffner, jika seseorang menggunakan botol setiap hari, maka mencucinya setiap minggu atau beberapa hari sekali adalah jangka waktu yang wajar.
Namun cara penyimpanannya dan bahan botol dapat mengubah perhitungan tersebut.
“Jika botolnya ada di dalam ransel atau tas dan bagian luar terbentur benda, mungkin botol tersebut akan lebih cepat kotor dibandingkan jika diletakkan di samping Anda sepanjang hari,” ujarnya.
Selain itu, bahan plastik mungkin lebih kondusif bagi mikroorganisme dibandingkan baja tahan karat atau kaca, sehingga memiliki lebih banyak celah bagi bakteri untuk masuk.
“Plastik juga bisa menyerap bau,” kata Schaffner.
Sementara itu, Bucknavage merekomendasikan seseorang untuk membersihkan botolnya setiap kali selesai digunakan, seperti halnya peralatan makan lain seperti gelas atau piring.
Jika seseorang tak punya banyak waktu, Schaffner dan Bucknavage menyarankan untuk memprioritaskan mencuci bagian mulut botol dibandingkan bagian lainnya. Lalu, jika rutinitas pembersihan menjadi terlalu sulit untuk dilakukan, Schaffner menawarkan standar alternatif yakni mencucinya jika botol terlihat kotor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024