Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jambi mencatat jumlah investor pasar modal mencapai 122.698 Single Investor Identification (SID) sampai dengan April 2024.
Kepala OJK Jambi Yudha Nugraha Kurata di Jambi, Minggu, mengatakan jumlah investor dari Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan.
"Jumlah investor tercatat sebanyak 122.698 SID, meningkat 18,14 persen (yoy)," katanya.
Selanjutnya, jumlah transaksi saham tercatat sebesar Rp856,51 miliar atau meningkat sebesar 9,90 persen (yoy).
Sejalan dengan hal tersebut, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan oleh Agen Penjualan Efek Reksa Dana (APERD) di Provinsi Jambi tercatat sebesar Rp127,92 miliar atau meningkat 147,28 persen (yoy).
Meskipun saat ini di Provinsi Jambi belum terdapat perusahaan yang tercatat sebagai emiten, namun OJK Jambi senantiasa berkolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk memberikan edukasi guna mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari pasar modal, baik mendaftar menjadi emiten di bursa maupun melalui skema urun dana atau Securities Crowd Funding (SCF).
Sebagai upaya untuk mendorong perusahaan di Jambi bergabung menjadi emiten, telah dilakukan pertemuan antara OJK dan PT Bursa Efek Indonesia Perwakilan Jambi dengan beberapa perusahaan yang berpotensi untuk menjadi emiten pada 16 Mei 2024.
Adapun upaya yang dilakukan Kantor OJK Jambi adalah dengan melaksanakan program Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal terpadu (SEPMT) dengan harapan mendorong pelaku usaha menjadi emiten dan tata kelola perusahaan akan lebih transparan dan dapat meningkatkan permodalan perusahaan.
OJK bersama BEI juga menyasar kalangan pelajar dan mahasiswa untuk memanfaatkan instrumen investasi di pasar modal.
Kegiatan edukasi kepada pelajar dan mahasiswa masif dilakukan, BEI juga mendirikan galeri BEI di sejumlah perguruan tinggi di Jambi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Kepala OJK Jambi Yudha Nugraha Kurata di Jambi, Minggu, mengatakan jumlah investor dari Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan.
"Jumlah investor tercatat sebanyak 122.698 SID, meningkat 18,14 persen (yoy)," katanya.
Selanjutnya, jumlah transaksi saham tercatat sebesar Rp856,51 miliar atau meningkat sebesar 9,90 persen (yoy).
Sejalan dengan hal tersebut, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan oleh Agen Penjualan Efek Reksa Dana (APERD) di Provinsi Jambi tercatat sebesar Rp127,92 miliar atau meningkat 147,28 persen (yoy).
Meskipun saat ini di Provinsi Jambi belum terdapat perusahaan yang tercatat sebagai emiten, namun OJK Jambi senantiasa berkolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk memberikan edukasi guna mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari pasar modal, baik mendaftar menjadi emiten di bursa maupun melalui skema urun dana atau Securities Crowd Funding (SCF).
Sebagai upaya untuk mendorong perusahaan di Jambi bergabung menjadi emiten, telah dilakukan pertemuan antara OJK dan PT Bursa Efek Indonesia Perwakilan Jambi dengan beberapa perusahaan yang berpotensi untuk menjadi emiten pada 16 Mei 2024.
Adapun upaya yang dilakukan Kantor OJK Jambi adalah dengan melaksanakan program Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal terpadu (SEPMT) dengan harapan mendorong pelaku usaha menjadi emiten dan tata kelola perusahaan akan lebih transparan dan dapat meningkatkan permodalan perusahaan.
OJK bersama BEI juga menyasar kalangan pelajar dan mahasiswa untuk memanfaatkan instrumen investasi di pasar modal.
Kegiatan edukasi kepada pelajar dan mahasiswa masif dilakukan, BEI juga mendirikan galeri BEI di sejumlah perguruan tinggi di Jambi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024