Rektor Unja Prof Helmi turun langsung melakukan visitasi guna memverifikasi data calon penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar- Kuliah (KIP-K), Rabu.
Prof Helmi terlihat tidak sungkan ikut keluar masuk lorong dan gang sempit untuk mengunjungi calon mahasiswa penerima beasiswa.
Tanpa canggung, Prof Helmi dan tim juga masuk dan berdialog dengan mahasiswa penerima dan orang tuanya di dalam rumah. Rektor sangat terkesan dengan para mahasiswa penerima KIP-K.
Visitasi juga mengambil dokumentasi langsung berupa foto dan video selama proses pemeriksaan kelengkapan berkas. Ini dilaksanakan sebagai bukti pendukung pelaksanaan kegiatan.
Prof Helmi sangat terkesan dengan visitasi yang ia ikuti. Ia bisa melihat langsung bagaimana kondisi calon penerima beasiswa.
"Tidak ada yang ditutup-tutupi. Tidak ada manipulasi data, semua terlihat," katanya.
Dari hasil visitasi KIP-K, Prof Helmi mengatakan tim mendapatkan data lapangan yang sangat akurat.
"Sebab kami bertemu langsung dengan calon penerima KIP-K dan keluarganya," katanya.
Dari kunjungan langsung ke lapangan, kata Rektor, bisa dilihat calon penerima KIP-K yang sangat layak dan diprioritaskan untuk mendapatkan KIP-K.
Beberapa pertimbangan tim di antaranya, kondisi rumah yang masih kontrak, pekerjaan orang tua yang serabutan (bapak bekerja sebagai sopir tidak tetap). Bahkan ada juga yang bekerja tukang angkut, ibu sebagai asisten rumah tangga.
"Hal-hal seperti inilah yang kita pastikan di lapangan sehingga beasiswa bisa tepat sasaran," tegas Prof Helmi.
Ia pun berharap visitasi KIP-K ini bisa membuat beasiswa tepat sasaran. Sehingga bisa membantu anak bangsa untuk meraih cita-citanya meski terkendala biaya.
Unja mengirimkan 151 orang tim visitasi yang terjun langsung ke 1.957 rumah calon penerima Beasiswa KIP-K di pelosok-pelosok desa di berbagai kabupaten/kota di lima provinsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Prof Helmi terlihat tidak sungkan ikut keluar masuk lorong dan gang sempit untuk mengunjungi calon mahasiswa penerima beasiswa.
Tanpa canggung, Prof Helmi dan tim juga masuk dan berdialog dengan mahasiswa penerima dan orang tuanya di dalam rumah. Rektor sangat terkesan dengan para mahasiswa penerima KIP-K.
Visitasi juga mengambil dokumentasi langsung berupa foto dan video selama proses pemeriksaan kelengkapan berkas. Ini dilaksanakan sebagai bukti pendukung pelaksanaan kegiatan.
Prof Helmi sangat terkesan dengan visitasi yang ia ikuti. Ia bisa melihat langsung bagaimana kondisi calon penerima beasiswa.
"Tidak ada yang ditutup-tutupi. Tidak ada manipulasi data, semua terlihat," katanya.
Dari hasil visitasi KIP-K, Prof Helmi mengatakan tim mendapatkan data lapangan yang sangat akurat.
"Sebab kami bertemu langsung dengan calon penerima KIP-K dan keluarganya," katanya.
Dari kunjungan langsung ke lapangan, kata Rektor, bisa dilihat calon penerima KIP-K yang sangat layak dan diprioritaskan untuk mendapatkan KIP-K.
Beberapa pertimbangan tim di antaranya, kondisi rumah yang masih kontrak, pekerjaan orang tua yang serabutan (bapak bekerja sebagai sopir tidak tetap). Bahkan ada juga yang bekerja tukang angkut, ibu sebagai asisten rumah tangga.
"Hal-hal seperti inilah yang kita pastikan di lapangan sehingga beasiswa bisa tepat sasaran," tegas Prof Helmi.
Ia pun berharap visitasi KIP-K ini bisa membuat beasiswa tepat sasaran. Sehingga bisa membantu anak bangsa untuk meraih cita-citanya meski terkendala biaya.
Unja mengirimkan 151 orang tim visitasi yang terjun langsung ke 1.957 rumah calon penerima Beasiswa KIP-K di pelosok-pelosok desa di berbagai kabupaten/kota di lima provinsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024