Jambi (ANTARA) - Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Jambi (Unja) menggelar Agribussiness Discussion Forum (ADF) dengan tema “Strategi Menghadapi Perubahan Suku Bunga dan Nilai Tukar dalam Ekspor Komoditas Pertanian,” pada Program Studi Agribisnis, Kamis, (28/11).
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Faperta Fuad Muchlis.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan agenda rutin bulanan yang bertujuan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa agar dapat memperdalam pemahaman mereka di luar teori.
Ia juga menekankan pentingnya sektor pertanian, khususnya di Jambi, yang memberikan kontribusi besar melalui komoditas unggulan seperti kelapa sawit, karet, dan kopi, yang mendukung peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Kegiatan ini adalah agenda rutin bulanan untuk memberikan ruang bagi kita semua, terutama mahasiswa yang hanya mendapatkan teori, sehingga pemahaman kita di diskusi kali ini bisa kita bahas tuntas. Untuk Jambi sendiri, sumbangsih yang diberikan berada di nomor pertama dengan banyak komoditas unggulan seperti kelapa sawit, karet, kulit manis, kopi, dan komoditas-komoditas lainnya, sehingga peningkatan ekonomi termasuk kesejahteraan masyarakat sangat dipengaruhi oleh sektor ini,” jelas Fuad Muchlis.
Ketua Jurusan Agribisnis Mirawati Yanita menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan acara rutin dan merasa bersyukur karena acara tersebut dapat menghadirkan pemateri yang memahami kondisi yang terjadi di lapangan, hal ini penting bagi mahasiswa yang biasanya hanya mendapatkan teori.
“Kegiatan ini merupakan acara rutin yang alhamdulillah dilaksanakan pagi hari ini, dan kami sangat bersyukur dapat menghadirkan pemateri yang memang paham akan hal yang terjadi di lapangan, Kami juga menyadari betapa pentingnya pelajaran ini bagi kita semua terutama mahasiswa yang di kelas hanya mendapatkan teori sehingga nanti kita bisa membahas secara tuntas disini dan Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan dan manfaat yang dapat kita peroleh, semoga diskusi ini bisa berjalan secara baik dan lancar,” ungkap Mirawati Yanita.
Guru Besar IPB Prof Hermanto Siregar sebagai narasumber, menjelaskan bahwa suku bunga di kelas internasional sedang mengalami kenaikan dan penurunan.
Ia juga membahas strategi makro yang penting untuk mencapai keseimbangan perdagangan internasional dan menekankan bahwa ekspor komoditas terutama produk pertanian dan pangan yang memiliki peran penting dan masih memiliki potensi besar untuk ditingkatkan di masa depan.
“Suku bunga internasional mengalami kenaikan maupun penurunan. Peran ekspor komoditas, khususnya produk pertanian dan pangan, sangat penting dan masih memiliki potensi besar untuk ditingkatkan,” ujar Hermanto Siregar.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi, Robby Fathir Nashary., sebagai narasumber kedua, menyampaikan bahwa ada satu pesan yang sangat mereka perhatikan, yaitu kemerdekaan pangan. Ia mengungkapkan pentingnya mengevaluasi apakah kebutuhan pangan sudah tercukupi di dalam negeri dan menyarankan agar lebih memperhatikan pangan dalam negeri terlebih dahulu.
“Ada satu pesan yang sangat kami perhatikan yaitu kemerdekaan pangan dimana kalau kita membicarakan tentang pangan, apakah sudah tercukupi pangan yang tersedia untuk kita sendiri, mungkin dari itu bisa kita lebih memperhatikan pangan dalam negeri terlebih dahulu,” katap Robby Fathir Nashary.
Selanjutnya Prof Dompak Mt Napitupulu Guru Besar Faperta Unja sebagai narasumber ketiga, membahas tentang kinerja ekspor komoditi unggulan Provinsi Jambi, ia menjelaskan tujuan dari materi ini yaitu mengkaji keterkaitan perubahan suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap kinerja ekspor komoditi unggulan dan menyampaikan siklus ekspor dan impor yang ikut mempengaruhi nilai tukar rupiah.
“Tujuan dari materi ini yaitu mengkaji keterkaitan perubahan suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap kinerja ekspor komoditi unggulan dan menyampaikan siklus ekspor dan impor yang ikut mempengaruhi nilai tukar rupiah,” tutup Prof. Dompak Mt Napitupulu.