Jakarta, (Antaranews Jambi) - Kelompok usaha Sinas Mas memasuki usia ke-80, menjalin kemitraan bersama beberapa perusahaan lain, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan TNI dalam aksi kemanusiaan bagi korban bencana alam di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat.
Board Member of Sinar Mas, Franky O. Widjaja, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan keberlanjutan perusahaan diartikan sebagai harmoni antara pencapaian bisnis, kesejahteraan masyarakat, serta kelestarian lingkungan.
"Kemitraan ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat yang terdampak oleh bencana alam. Kami memahami pertumbuhan dan perkembangan Sinar Mas sekian lama adalah berkat keberadaan serta peran masyarakat," kata Franky yang juga menjabat Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Kemitraan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan perwakilan sejumlah perusahaan nasional lainnya.
Sementara itu, Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto yang juga Wakil Ketua Umum Eka Tjipta Foundation (ETF) mengatakan, akan membangun rumah tinggal berikut infrastruktur layanan publik seperti klinik, rumah ibadah dan sekolah bagi warga masyarakat yang menjadi korban bencana alam.
Kemitraan berbentuk pengiriman logistik ke lokasi restorasi yang pengamanannya dilakukan pihak TNI, kemudian berlanjut ke pembangunan infrastruktur yang dimotori oleh unit zeni TNI.
Terkait lokasi dan jumlah rumah, hingga kini masih dalam tahap koordinasi dengan semua pihak yang berwenang. Tak kurang dari 3.000 unit rumah akan dibangun melalui kesepakatan ini, di mana seuruh pihak, yakni Yayasan Budhha Tzu Chi Indonesia, ETF dan juga Indofood, masing-masing berkontribusi sebanyak 1.000 unit rumah.
Sebelumnya, ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi telah memberikan dukungan serupa, baik pada fase tahap tanggap darurat, maupun rekonstruksi saat gempa terjadi di Sumatera Barat dan Jambi tahun 2010, Tasikmalaya, Jawa Barat tahun 2009, di Yogyakarta-Magelang tahun 2006, dan Aceh-Nias pascatsunami melanda tahun 2004.
Rekonstruksi yang dilakukan di Aceh bersama sejumlah perusahaan lain, dengan dukungan masyarakat luas, di antaranya berwujud hampir 2.600 rumah layak huni yang tersebar di Banda Aceh, Aceh Besar serta Meulaboh, dikenal dengan nama Rumah Cinta Kasih.
Dari sisi pemahaman mitigasi bencana alam, ETF pada tahun 2006 menerbitkan buku berjudul “Disaster Management di Negeri Rawan Bencana” karya AB Susanto, berisikan rujukan penanganan bencana yang berkelanjutan.
Board Member of Sinar Mas, Franky O. Widjaja, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan keberlanjutan perusahaan diartikan sebagai harmoni antara pencapaian bisnis, kesejahteraan masyarakat, serta kelestarian lingkungan.
"Kemitraan ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat yang terdampak oleh bencana alam. Kami memahami pertumbuhan dan perkembangan Sinar Mas sekian lama adalah berkat keberadaan serta peran masyarakat," kata Franky yang juga menjabat Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Kemitraan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan perwakilan sejumlah perusahaan nasional lainnya.
Sementara itu, Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto yang juga Wakil Ketua Umum Eka Tjipta Foundation (ETF) mengatakan, akan membangun rumah tinggal berikut infrastruktur layanan publik seperti klinik, rumah ibadah dan sekolah bagi warga masyarakat yang menjadi korban bencana alam.
Kemitraan berbentuk pengiriman logistik ke lokasi restorasi yang pengamanannya dilakukan pihak TNI, kemudian berlanjut ke pembangunan infrastruktur yang dimotori oleh unit zeni TNI.
Terkait lokasi dan jumlah rumah, hingga kini masih dalam tahap koordinasi dengan semua pihak yang berwenang. Tak kurang dari 3.000 unit rumah akan dibangun melalui kesepakatan ini, di mana seuruh pihak, yakni Yayasan Budhha Tzu Chi Indonesia, ETF dan juga Indofood, masing-masing berkontribusi sebanyak 1.000 unit rumah.
Sebelumnya, ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi telah memberikan dukungan serupa, baik pada fase tahap tanggap darurat, maupun rekonstruksi saat gempa terjadi di Sumatera Barat dan Jambi tahun 2010, Tasikmalaya, Jawa Barat tahun 2009, di Yogyakarta-Magelang tahun 2006, dan Aceh-Nias pascatsunami melanda tahun 2004.
Rekonstruksi yang dilakukan di Aceh bersama sejumlah perusahaan lain, dengan dukungan masyarakat luas, di antaranya berwujud hampir 2.600 rumah layak huni yang tersebar di Banda Aceh, Aceh Besar serta Meulaboh, dikenal dengan nama Rumah Cinta Kasih.
Dari sisi pemahaman mitigasi bencana alam, ETF pada tahun 2006 menerbitkan buku berjudul “Disaster Management di Negeri Rawan Bencana” karya AB Susanto, berisikan rujukan penanganan bencana yang berkelanjutan.