Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan proses evakuasi untuk warga negara Indonesia di China, khususnya Kota Wuhan, terkait penyebaran virus corona yang menjadikan Kota tersebut diisolasi, kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Jakarta, Rabu.
“Sebenarnya kita, Pemerintah, sudah menyiapkan untuk melakukan evakuasi itu. Tetapi memang Wuhan ini menjadi daerah yang diisolir, sehingga tidak boleh ada orang masuk, tidak boleh ada yang keluar. Akibatnya, semua masih menunggu sikap Pemerintah Tiongkok,” kata Wapres Ma’ruf di Kantor Wapres Jakarta.
Pemindahan WNI dari Kota Wuhan, yang diduga menjadi awal munculnya virus corona, akan dilakukan Pemerintah segera setelah status isolasi di Kota tersebut dicabut. Pemerintah Indonesia juga menunggu keterangan dari Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) terkait status darurat kesehatan masyarakat akibat virus corona.
“Pemerintah kita siap, kalau kemungkinannya sudah mungkin, kita akan evakuasi. Tapi Pemerintah terus memperhatikan anak-anak kita, terutama yg di Wuhan, kalau tidak salah 100 orang, yang 84-nya itu mahasiswa. Jadi kita membantu logistiknya melalui Kedutaan Besar kita di Tiongkok,” jelasnya.
Wapres Ma’ruf menjelaskan Indonesia bukan satu-satunya negara yang kesulitan mengevakuasi warganya karena status isolasi di Wuhan. Jepang dan Amerika Serikat juga terkendala dalam mengungsikan penduduknya dari Kota Wuhan.
“Bahkan yang dari Jepang, yang sudah mengirim pesawat pun, belum bisa dievakuasi. Kedubes AS yang sudah ditutup, kabarnya juga mereka belum bisa keluar. Jadi memang situasi itu karena Wuhan dinyatakan sebagai daerah terisolasi,” ujarnya.
Untuk membantu WNI di Provinsi Hubei, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan KBRI Beijing mengalokasikan bantuan senilai Rp133.280.000 untuk membeli logistik yang meningkat akibat isolasi di Kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei.