Jakarta (ANTARA) - Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Rhorom Priyatikanto mengatakan Indonesia diperkirakan akan dapat menyaksikan penuh gerhana matahari cincin pada 2031.
"Wilayah Indonesia baru akan kebagian gerhana matahari cincin tanggal 21 Mei 2031 yang akan datang," kata peneliti astronomi dan astrofisika pada Pusat Sains Antariksa Lapan Rhorom kepada ANTARA, di Jakarta, Sabtu.
Rhorom menuturkan dalam dua dekade mendatang yakni periode 2021-2040, gerhana matahari cincin lebih sering terjadi di sekitar Amerika Latin.
Pada 21 Juni 2020, Indonesia hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian sekitar pukul 15.00 WIB.
Pada kesempatan itu, wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Maluku dapat menyaksikan parsial dari gerhana matahari cincin.
Adapun daerah yang bisa mengamati gerhana matahari itu yakni Medan, Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Bengkulu, Tanjung Pandan, Pontianak, Palangkaraya, Balikpapan, Banjarmasin, Tarakan, Palu, Gorontalo, Manado, Makassar, Polewali, Kendari, Ternate, Ambon, Manokwari, dan Jayapura.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging Mumpuni menuturkan untuk gerhana matahari cincin yang akan datang pada 21 Juni 2020, hanya bisa diamati secara parsial dari sebagian wilayah di Utara Indonesia
"Wilayah Indonesia hanya sekitar 20 persen parsial," tuturnya.
Emanuel menuturkan, di Bandung bisa diamati bahwa mulai parsial gerhana matahari cincin sekitar pukul 10.45 WIB, puncak di 13.40 WIB, dan berakhir di pukul 16:34 WIB.
Wilayah Indonesia akan kebagian gerhana matahari cincin 2031, Minggu (21/6) besok gerhana matahari sebagian
Sabtu, 20 Juni 2020 21:33 WIB
Dokumentasi. Matahari dan bulan akan sejajar di atas bumi dalam peristiwa astronomi yang langka yang akan meredupkan langit dan mengubah matahari menjadi cincin api yang menyala-nyala. (ANTARA/REUTERS /Toru Hanai/am.)
