Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengatakan harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Merdeka, Samarinda, Kalimantan Timur, masih terkendali dengan baik.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa sejumlah komoditas pokok di sana mengalami penurunan harga, di antaranya adalah cabai dan juga bawang.
“Bahkan cabai harganya juga turun, kemudian bawang putih harganya juga turun, bawang merah harganya juga turun,” tuturnya.
Namun, harga beras yang ada di pasar tersebut masih tergolong tinggi dan belum mengalami penurunan. Akan tetapi, Presiden menyebut saat ini beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dari Bulog telah mulai disalurkan ke pasar tersebut.
“Kita harapkan dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog, harga juga bisa turun. Beras ya,” harapnya.
Kepala Negara juga menuturkan bahwa kenaikan harga tersebut di antaranya diakibatkan oleh fenomena super El Nino yang terjadi di tujuh provinsi dan mengakibatkan pasokan beras dari petani berkurang.
Untuk mengatasi hal tersebut, Presiden mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah menambah cadangan beras melalui impor.
“Ya kita memperbesar cadangan strategis lewat impor karena untuk menutup kekurangan produksi yang ada,” ujarnya.
Salah satu pedagang beras bernama Niko menyebut bahwa saat ini beras premium memang mengalami kenaikan. Akan tetapi, dia menilai adanya bantuan beras SPHP dari Bulog cukup membantu untuk menurunkan harga.
“Kalau untuk beras premium lagi ada kenaikan, tapi sekarang kita dibantu sama Bulog beras SPHP, jadi harga mulai meredam, mulai turun sekarang,” jelas Niko.
Niko pun berharap agar ke depannya harga beras bisa turun dan kembali normal.
Adapun berdasarkan foto-foto yang diterima di Jakarta, selain meninjau kebutuhan pokok, Presiden juga tampak menyapa dan berdialog dengan para pedagang serta memberikan bantuan uang tunai.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungannya di Pasar Merdeka yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun.