Jambi (ANTARA) - Dua dosen Universitas Jambi (UNJA), M. Yusuf, S.Sos., M.I.P., dari Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Hukum (FH) dan Maratun Saadah, S.I.P., M.A.P., dari Prodi Manajemen Pemerintahan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), terlibat dalam riset internasional transformasi pemerintah dengan AI.
Riset berjudul “Global Artificial Intelligence Adoption Survey Perceptions of Public Sector Employees” merupakan bagian dari konsorsium internasional yang dipimpin oleh Prof. Dr. Aleksander Aristovnik dari Faculty of Public Administration, University of Ljubljana, Slovenia.
Kegiatan itu dengan melibatkan lebih dari 100 negara di dunia dan ada dua dosen UNJA yang terlibat dengan tujuan utamanya adalah menggali persepsi dan kesiapan pegawai sektor publik dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI), demikian keterangan resmi dari Humas UNJA Imam Tri Munandar diterima Selasa.
UNJA menjadi salah satu dari 14 perguruan tinggi di Indonesia yang terlibat dalam riset ini, bersama Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Telkom University, dan Institut Teknologi Bandung, dan beberapa universitas lainnya.
Survei ini menyasar responden dari berbagai sektor publik, diantaranya: Pendidikan (20-25 persen), Kesehatan (25-30 persen), Pelayanan Umum (10-15 persen), Keamanan dan Ketertiban (8-12 persen), serta sektor publik lainnya seperti pertahanan, lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Keterlibatan UNJA berawal dari publikasi internasional M. Yusuf pada tahun 2024 yang terindeks Scopus Q2. Artikel tersebut merupakan hasil riset kolaborasi antara dosen Ilmu Pemerintahan UNJA dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang membahas transformasi pemerintahan daerah menuju tata kelola yang lebih cepat dan responsif dengan judul “Agile Bureaucracy in the Digital Age: Assessing the Public Service Delivery in Jambi City”.
Yusuf menerima tawaran ini, karena memang riset yang sedang saya lakukan bersama Mba Ida (Maratun Saadah) dan Mba Mutia dari FST sangat berkaita dan sedang melakukan riset yang didanai oleh Kemdiktisaintek, melalui program pendanaan riset fundamental reguler.
Kegiatan survei akan dilaksanakan selama tiga bulan, mulai dari Oktober hingga Desember 2025. Nantinya, hasil survei akan dianalisis dan ditulis dalam bentuk artikel ilmiah bersama pada tahun 2026.
Survei ini akan berjalan selama tiga bulan, dari Oktober hingga akhir Desember 2025. Hasilnya nanti akan disusun dalam bentuk artikel ilmiah bersama di 2026. M. Yusuf berharap kolaborasi ini dapat berkelanjutan dan memberi manfaat luas bagi pengembangan akademik di UNJA.
Yusuf juga menambahkan bahwa hasil riset ini akan diterapkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat melalui pendampingan digitalisasi desa, termasuk pengembangan Sistem Informasi Desa.
Kolaborator dalam riset ini juga berkesempatan untuk bekerja sama dengan pakar internasional, berkontribusi dalam penelitian inovatif tentang adopsi AI di sektor publik, memiliki akses terhadap kumpulan data lintas negara, menjadi penulis bersama dalam publikasi ilmiah dan laporan kebijakan yang akan diterbitkan di jurnal bereputasi, ikut serta dalam pertemuan konsorsium, lokakarya, dan konferensi internasional.
Keterlibatan UNJA dalam riset global ini menunjukkan komitmen universitas untuk terus mendorong kolaborasi riset internasional dan meningkatkan kontribusi akademik terhadap isu-isu global, khususnya dalam bidang tata kelola pemerintahan digital dan adopsi teknologi AI di sektor publik.
