Muaratebo, (ANTARA Jambi) - Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Sultan Thaha Syaifudin, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi sejak beberapa waktu lalu diakui sebagai langkah untuk memajukan pelayanan di RSUD tersebut.

"Biar masyarakat yang menilai, mogoknya kami hari ini demi kebaikan dan peyempurnaan pelayanan di RSUD ini ke depannya," ujar dr Mulyadi, salah seorang perwakilah dokter spesialis yang melakukan aksi mogok kerja di RSUD Tebo.

Menurutnya, mereka telah menyampaikan persoalan ini kepada DPRD Tebo, Selasa (2/5) dan meminta penyelesaian secepat-cepatnya.

"Sejumlah dokter mewakili rekan-rekan yang lain telah menemui DPRD Tebo untuk menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat," katanya,

Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini tidak mau mengatakan lebih lanjut apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan dengan Komisi I DPRD itu. Dia hanya mengatakan bahwa aspirasinya sudah disampaikan kepada DPRD dan silakan menanyakan dan meminta penjelasan langsung ke anggota Dewan,

"Kami sudah sampaikan persoalan dan tuntutan kami poin perpoin kepada DPRD. Semua inikami lakukan demi kemajuan rumah sakit Tebo, ulangnya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tebo, Syamsurizal yang ditemui mengakui pihaknya telah menerima laporan dari sejumlah dokter yang melakukan aksi mogok kerja di RSUD Sultan Thaha Syaifudin setempat.
Dikatakan oleh Syamsurizal, kedatangn dokter-dokter tersebut dalam rangka menyampaikan aspirasinya terkait ketidakpuasan terhadap kinerja dan kompetensi Direktur RSUD STS, dr Iwan Putra.

Para dokter spesialis yang mengadu ke DPRD Tebo kemarin sebanyak tiga orang diantaranya, dr Mulyadi, spesialis penyakit dalam, dr Medianto spesialis paru-paru dan dokter spesialis mata,  

"Sekitar 30 menit perwakilan dokter spesialis melakukan pertemuan dengan DPRD di ruangan banggar DPRD dan menyampaikan aspirasinya," kata Syamsurizal.

Dikatakan dia, laporan tersebut akan disampaikan kepada Ketua DPRD Tebo dan Bupati Tebo. 
"Akan kami sampaikan laporan para dokter tersebut kepada Ketua DPRD dan Bupati Tebo. Namun telah kami sampaikan juga, selama proses ini berlangsung kami meminta kepada mereka agar pelayanan di Rumah Sakit umum Sulthan Thaha Saifudin Tebo tetap berjalan," katanya.

Sebelumnya, lima dokter spesialis di rumah sakit umum daerah Sultan Thaha Kabupaten Tebo melakukan aksi mogok kerja sebagai buntut pengangkatan direktur baru rumah sakit di daerah itu.
Dr Mulyadi mengakui dirinya bersama empat dokter spesialis lainnya sudah tidak masuk kerja selama kurang lebih satu minggu.

Lima dokter tersebut masing-masing spesialis bedah, paru, mata, penyakit dalam dan anak. namun dia tidak menyatakan lasan spesifik aksi mogok kerja yang mereka lakukna itu. 

"Alasan akan kami sampaikan apabila DPRD dan Bupati Tebo Sukandar memanggil kami langsung," katanya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Jambi dr Armayani Rusli menyatakan bahwa aksi mogok dokter itu telah melanggar aturan dan etika kedokteran.

Pengangkatan seorang direktur RSUD merupakan wewenang atau hak prerogatif bupati. Artinya, dokter di tiap RSUD hanya sebatas menjalankan tugas fungsionalnya saja, kaanya.
  Ia berharap, kelima dokter spesialis itu bisa segera masuk kerja kembali dan menjalankan fungsinya sebagaimana biasanya.(T.KR-YJ)

Pewarta:

Editor : Nurul


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012