Jakarta (ANTARA Jambi) - Meskipun telah berhasil mencapai tahap eliminasi penyakit kusta, Indonesia masih belum bisa benar-benar menghentikan eradikasi atau penularan penyakit tersebut.

"Kita sudah berhasil mencapai tahap eliminasi kusta sejak 12 tahun lalu, tapi belum berhasil melakukan eradikasi. Memang pada dasarnya, kalau jumlah kasus tidak lagi terlalu besar, maka upaya menghilangkannya sama sekali bukanlah tugas yang ringan, bahkan lebih berat dari upaya menurunkan jumlah kasus dari besar sekali menjadi sedikit," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan  Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Kamis.

Dalam Pertemuan Nasional 25 tahun Penanggulangan Kusta di Indonesia yang berlangsung Rabu (12/9) di Bali, Tjandra mengatakan, program penanggulangan penyakit kusta di Indonesia telah mengalami perkembangan seperti adanya komitmen pemerintah yang memasukkan kusta sebagai salah satu program prioritas.

Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan SDM secara konsisten dan memiliki keahlian memadai dan didukung dengan pelatihan berkala, begitu juga dengan terbentuknya Aliansi Nasional Eliminasi Kusta (ANEK) tingkat propinsi, dan juga Aliansi Daerah Eliminasi Kusta (ADEK) tingkat kabupaten/kota.

"Kita juga memiliki peringatan Hari Kusta Sedunia setiap tahun, sebagai momentum peningkatan pemahaman masyarakat. Apalagi pada Hari Kusta Sedunia 2012 juga ada kesepakatan berbagai organisasi profesi di bidang kusta," kata Tjandra.

Meskipun demikian, penanggulangan kusta masih akan membutuhkan kerja sama lintas program kesehatan, kerjasama lintas sektor dalam ruang lingkup Koordinator Kesejahteraan Rakyat maupun inovasi baru seperti program profilaksis yang sedang dilakukan di Sampang, Madura.

"Saya juga berterima kasih kepada NLR (Netherland Leprosy Relief) yang sudah lebih 30 tahun membantu Indonesia, tapi kini pemerintah pusat dan daerah perlu mempersiapkan semacam 'exit strategy' agar program terus berjalan baik," kata Tjandra.

Indonesia masih menjadi penyumbang kasus baru kusta nomor tiga di dunia setelah India dan Brasil, dimana pada tahun 2010, Indonesia melaporkan 17.012 kasus baru dan 1.822 (10,71 persen) di antaranya ditemukan sudah dalam keadaan cacat tingkat dua (cacat yang tampak).

Penyakit kusta terbanyak ditemukan di India dengan 126.800 kasus kemudian Brasil dengan 34.894 kasus kusta.  Di Indonesia kasus kusta terbanyak ditemukan di Jawa Timur sebanyak 4.653 kasus, kemudian Jawa Barat (1.749 kasus) dan Jawa Tengah (1.740 kasus).(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012