Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Kehutanan Kabupaten Batanghari, Jambi mencatat sedikitnya 139 hektare lahan milik beberapa perusahaan di daerah itu hangus terbakar akibat kemarau panjang.
"Lahan yang terbakar ini milik tiga perusahaan di Batanghari," ujar Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Batanghari Suhabli saat dihubungi di Muarabulian, ibu kota Kabupaten Batanghari, Kamis.
Tiga perusahaan itu adalah PT Reki seluas 25 hektare, PT Agro seluas 20 hektare, dan PTW seluas 94 hektare. Lahan yang terbakar ini termasuk pada kawasan hutan tanaman industri (HTI).
"Faktor penyebabnya beragam, selain faktor alam akibat kemarau, ada juga akibat ulah manusia yang dengan sengaja membakar lahan," katanya.
Sementara itu, Head of Public Affairs PT Restorasi Ekosistem Konservasi Indonesia (REKI) Surya Kusuma mengakui ada sebagian kawasan milik PT REKI yang terbakar.
"Hanya saja kami tidak tahu pasti berapa luasannya. Karena memang kebakaran dilahan kami tergolong kecil kecil dan sudah bisa dipadamkan," ujarnya.
Faktor utama terjadi kebakaran tidak hanya faktor kemarau, namun lebih pada ulah manusia yang dengan sengaja membakar untuk membuka lahan, karena membuka lahan dengan membakar adalah cara paling murah.
Lahan milik PT REKI tergolong rawan akan penjarahan. Dari sebagian lahan yang terbakar sudah banyak ditanami sawit.
Kawasan konservasi milik PT REKI di Batanghari membentang seluas 101 ribu hektare lebih hingga ke perbatasan Provinsi Sumatera Selatan. Kawasan hutan yang sempat dikunjungi Pangeran Charles pada 2009 ini tergolong rawan penjarahan lahan maupun pembalakan.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012