Jambi (ANTARA Jambi) - Gubernur Jambi Hasan Basri Agus menyatakan kawasan Seberang Kota Jambi (Sekoja), akan dijadikan sebagai cagar budaya dan kota santri.

"Sesuai karakteristik masyarakat dan budayanya, Sekoja akan dijadikan kota santri dan budaya," kata Gubernur di Jambi, Rabu, menjelaskan hasil kunjungan ke kawasan Sekoja.

Dalam kunjungan itu Hasan Basri Agus mendatangi empat pesantren dan berdialog dengan para kiai, guru, santriwan dan santriwati Pondok Pesantren yang didirikan pada tahun 1915.

Ia menjelaskan, kawasan Sekoja memiliki kekhasan dalam dalam menjaga tradisi dan nilai Islami dalam kehidupan bermasyarakatnya.

"Seperti kita ketahui sejak abad ke-19 di kawasan Seberang memiliki empat pesantren dimana dulu perkembangan agama Islam sangat tergantung pada empat pesantren ini," katanya.

Gubernur sudah meminta para pengurus pesantren untuk terus memperhatikan keberlangsungan pesantren, dan pada 2014 ini pemerintah akan membantu pesantren dengan anggaran yang besarannya akan dipelajari dan dikaji.

Pemerintah juga terus berkomitmen untuk meningkatkan perkonomian masyarakat di Seberang Kota Jambi, diharapkan dengan dibangunnya jembatan pedestarian, museum dan segala fasilitas wisata di Seberang akan membangkitkan dan menggerakkan perekonomian masyarakatnya.

Jika dirawat dengan baik, katanya, kawasan Sekoja akan menjadi wisata religi yang luar biasa, dan nantinya bangunan-bangunan yang ada di sini tidak boleh diubah dan harus dipertahankan karena ini akan menambah daya tarik wisatawan, dan tentunya akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat setempat.

Sebelumnya, Gubernur juga berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Islam di Kelurahan Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk, dan melihat langsung kondisi pondok yang saat ini digunakan untuk pendidikan anak usia dini, dan Taman Kanak Kanak yang kini sangat memprihatinkan.

Bangunan pondok pesantren yang berusia satu abad ini berupa papan dua lantai. Sebagian besar bangunan sudah lapuk dan tak layak diigunakan.

Sementara itu, Ahmad Tarmizi sesepuh masyarakat Sekoja mengatakan sekolah madrasah di daerahnya saat ini jalan di tempat karena kurangnya fasilitas yang dimiliki.

Apalagi katanya madrasah ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat dan tidak ada bantuan dari pemerintah, karena itu ia berharap Pemprov Jambi memberikan bantuan untuk merehab madrasah ini.

"Kondisi pondok pesantren ini sangat memprihatikan, padahal pondok merupakan wadah pertahanan dalam menghadapi budaya luar. Kita harapkan nantinya kita meninggalkan generasi yang bukan hanya cerdas tetapi juga berbudi pekerti luhur," katanya.(Ant)

Pewarta: Nurul Fahmy

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013