Jambi (ANTARA Jambi) - Selama 2013, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, menemukan tiga kasus bayi kurang gizi atau gizi buruk.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) Ahmad Putra melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Suryadi SP ketika ditanya, Minggu mengatakan, dua dari tiga bayi dengan gizi buruk itu merupakan warga pindahan dari Kabupaten Muarojambi dan Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara.
   
"Kasus gizi buruk pada balita ini diketahui saat orang tua para bayi memeriksakan kesehatan anaknya," katanya.

Salah satu balita yang baru berusia lima bulan saat ditimbang hanya memiliki bobot tubuh 3,4 Kg. Artinya dibawah berat normal bayi saat berumur lima yang seharusnya enam kilogram.

Sementara P, balita berusia dua bulan pindahan dari Kabupaten Muarojambi berjenis kelamin perempuan, berat badannya hanya 2,8 Kg, dari seharusnya dalam kondisi normal P beratnya empat kilogram.

Begitu juga dengan AL, balita dari Nias, yang berjenis kelamin laki-laki, saat ditemukan usianya sembilan bulan, namun berat badannya hanya 4,4 Kg dari seharusnya mencapai tujuh kilogram.

Adanya temuan penderita gizi buruk pada tahun ini menambah daftar kasus serupa, yang pada tahun 2012 hanya ditemukan satu kasus, kata Suryadi.

Semua balita ini sudah mendapat bantuan dari Dinas Kesehatan selama tiga bulan sebesar Rp300 ribu/bulan. Bantuan yang diberikan bukan berupa uang tunai tapi juga asupan gizi berupa racikan Formula F100 yang diberikan secara khusus bagi balita penderita gizi buruk.

Selama masa pemberian asupan ini, ketiga balita tersebut secara berangsur-angsur berat tubuhnya kembali normal.

"Masalah ini dapat diketahui dengan cepat sehingga tiga balita tersebut cepat mendapatkan penanganan. Dalam tiga bulan masa penanganan, kondisinya sudah kembali normal," katanya.

Suryadi mengatakan, penderita gizi buruk tersebut bukan karena faktor ekonomi, tapi balita itu tidak mendapatkan ASI, karena ada kelainan pada puting susu ibunya yang menyebabkan ASI tidak bisa keluar atau kurang lancar.

Suryadi minta agar jika ada balita yang kurang asupan ASI cepat diambil tindakan dengan memberi ASI bantuan atau susu selain ASI.(Ant)

Pewarta: Edison

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013