Jakarta (ANTARA Jambi) - Ahli kandungan dari Klinik Morula IVF Rumah Sakit Bunda Jakarta dr Ivan R Sini SpOG mengatakan proses bayi tabung tidak mempengaruhi kualitas hidup bayi yang dilahirkan.

"Proses bayi tabung tidak mempengaruhi kualitas hidup anak kelak," ujar Ivan di Jakarta, Rabu.

Ivan yang juga CEO klinik bayi tabung pertama di Indonesia Morula IVF Indonesia menambahkan, anak-anak yang dilahirkan melalui proses bayi tabung justru mempunyai kecerdasan yang lebih dari anak lainnya.

"Bayi tabung pertama kita, sekarang duduk di kelas akselerasi," kata dia. Begitu juga dengan anak kedua bayi tabung, kata Ivan, yang juga duduk di kelas akselerasi di sekolahnya.

"Juga tidak benar, jika ada yang mengatakan anak-anak bayi tabung mudah sakit." Anak-anak Morula, sambung dia, tersebar di seluruh pelosok dan juga luar negeri.

"Saat ini wisata kesehatan banyak di Indonesia, sehingga banyak pasangan dari luar negeri yang datang ke Morula IVF Indonesia.," katanya. Upaya yang dilakukan klinik tersebut juga bertanggung jawab dari kehamilan, kelahiran, dan tumbuh kembangnya.

Kinik Morula IVF Indonesia berdiri sejak 1998 dan melakukan program inseminasi  sebanyak 3.328. Jumlah kelahiran bayi sebanyak 1.001 jiwa. "Tingkat keberhasilannya sekitar 45 persen."

Klinik tersebut juga menerapkan kebijakan mengurangi jumlah embrio yang ditanamkan. Sejak 2011, hanya menanamkan dua embrio dan terbukti tidak mengurangi angka keberhasilannya.  Seorang orang tua dari program bayi tabung, Menus Sudibyo (49), mengatakan anak-anaknya adalah kedua program bayi tabung di klinik itu.

"Tidak ada perbedaan mereka dengan anak-anak lainnya. Bahkan boleh dikatakan mereka lebih cerdas," jelas Menus.

Klinik Morula IVF Indonesia tersebar di beberapa daerah seperti Jakarta, Depok, Padang, dan Surabaya.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013