Jambi, (ANTARA Jambi) - Puluhan pedagang sayur yang biasa menggelar dagangannya di Pasar Angso Duo Kota Jambi, hari ini, Senin, menggelar dagangan di gerbang kantor Wali Kota setempat sebagai wujud penolakan relokasi.
Uniknya, semua dagangan yang digelar di gerbang kantor wali kota itu dijual dengan harga murah. Satu kilogram cabai keriting yang harga normalnya Rp40 ribu, di "pasar dadakan" itu dijual dengan harga Rp20 ribu,
"Kacang panjang biasanya Rp12 ribu, di sini (di gerbang kantor wali kota,red) kami jual Rp5 ribu, sebut Ibu Romi lagi.
Sementara itu, harga tomat yang ditimbang 1 kilogram, dijual dengan Rp2 ribu.
Menurut dia, keputusan menjual murah bahan-bahan makanan itu karena stok mereka saat ini berlimpah, akibat tidak ada jual beli. Dari pada rusak dan busuk, maka mereka memilih menjual dengan harga murah.
Dalam orasi para pedagang itu, mereka menuntut dikembalikan ke tempat semula, yakni di badan jalan, depan Pasar Angso Duo.
Mereka juga menuntut dipertemukan dan berdialog dengan Wali KOta Jambi, St Fasha untuk membahasa nasib mereka.
"Dulu, sebelum jadi wali kota, dia datang ke pasar bertemu kami hanya dengan sendal jepit, memberi janji-janji, namun setelah menjadi walikota, kenapa beliau tidak mau bertemu dengan kami," kata Rohmat, pedagang lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, Wali Kota Jambi, Sy Fasha, tidak datang menemui para pedagang.
Staf Ahli Wali Kota Jambi, Yan Ismar, yang menemui mereka, ditolak sama pedagang.
"Kami menolak berdialog dengan siapaun kecuali wali kota, kami hanya ingin berbicara dengan wali kota," kata dia.
Yan Ismar, mengatakan, Pemerintah Kota Jambi, tetap dengan komitmen semula, yakni ingin para pedagang berada di lokasi baru, dan tidak lagi berjualan di badan jalan, depan Pasar Angso Duo.
"Intinya Pemerintah Kota tetap pada komitmen awal. Wali kota hari ini memang tidak bisa menemui para pedagang, karena ada pekerjaan lain," kata Yan Ismar.
Para pedagang mengancam akan tetap berada dan menggelar lapak di gerbang kantor walikota sampai keinginan mereka untuk dikembalikan ketempat semua dipenuhi.
Aksi yang dilakukan sejak pukul 9 wib hingga sore ini diwarnai oleh hujan yang turun berkali-kali.
Para pedagang membentangkan tenda sebagai tempat berteduh dan menggelar dagangan mereka.
Situasi tersebut membuat arus lalu lintas di depan kantor tersebut lumpuh, sebab dpenuhi para pedagang dan kendaraan roda dua yang parkir, suasana tak ubahnya seperti dipasar tradisional. Sebelumnya, Pemerintah Kota Jambi merelokasi para pedagang Pasar Angso Duo ke dalam pasar di bekas lokasi parkir.
Pemerintah berargumen bahwa keberadaan para pedagang di sana telah mengganggu arus lalu lintas yang datang dari arah Masjid Agung, karena dipenuhi oleh lapak-lapak para pedagang.
Namun para pedagang menolak dipindahkan karena mengaku telah membayar sejumlah uang kepada Kepala Dinas Pasar untuk membeli lapak dengan harga Rp100 ribu sampai Rp500 ribu permeter. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014