Jakarta (ANTARA Jambi) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjuk dua perusahaan asal Amerika dan Prancis, Space Systems/Loral, LLC dan Arianespace untuk membangun dan meluncurkan satelit bagi bank plat merah tersebut.
Direktur Utama BRI Sofyan Basir di Jakarta, Senin, mengatakan satelit yang akan dibangun tersebut ditujukan untuk mendukung daya jangkau layanan jasa keuangan kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
aat ini, BRI masih menggunakan 23 transponder yang dipenuhi oleh sembilan provider untuk mendukung kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi bagi lebih dari sembilan ribu jaringan kantor perseroan dan jaringan e-channel.
"Seiring dengan kebutuhan bisnis, kebutuhan dukungan jaringan komunikasi satelit sangat diperlukan," ujar Sofyan saat penandatanganan kerja sama yang juga disaksikan oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono serta Senior Vice President Space Systems/Loral David Bernstein dan Senior Vice President Arianespace Jacques Breton, di Jakarta, Senin.
Sofyan menuturkan, pembuatan satelit ini juga seiring dengan arahan Presiden terkait dengan perluasan akses layanan dan jasa keuangan kepada masyarakat (financial inclusion).
"Kami juga tetap terus mengembangkan jaringan kantor dan e-channel, yang akan didukung oleh jaringan komunikasi satelit ini," kata Sofyan.
BRI sendiri menyediakan dana hingga 250 juta dolar AS atau sekitar Rp2,5 triliun untuk pengadaan satelit tersebut setelah memperoleh izin orbit satelit 150.5 Bujur Timur dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sofyan optimistis pihaknya bisa mendukung kinerja layanan perbankan dengan adanya satelit tersebut, selain meningkatkan efisiensi ketimbang harus menyewa kepada provider telekomunikasi.
Satelit itu akan diberi nama BRIsat, dengan jumlah transponder sebanyak 45 buah dengan jangkauan satelit menyakup wilayah Indonesia, ASEAN, Asia Timur Laut, sebagian Pasifik dan Australia Barat.
"Indonesia memiliki 17 ribu pulau, lebih dari tujuh ribu kecamatan, dan 80 ribu desa dan kelurahan yang sangat membutuhkan teknologi komunikasi satelit," ujar Sofyan. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Direktur Utama BRI Sofyan Basir di Jakarta, Senin, mengatakan satelit yang akan dibangun tersebut ditujukan untuk mendukung daya jangkau layanan jasa keuangan kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
aat ini, BRI masih menggunakan 23 transponder yang dipenuhi oleh sembilan provider untuk mendukung kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi bagi lebih dari sembilan ribu jaringan kantor perseroan dan jaringan e-channel.
"Seiring dengan kebutuhan bisnis, kebutuhan dukungan jaringan komunikasi satelit sangat diperlukan," ujar Sofyan saat penandatanganan kerja sama yang juga disaksikan oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono serta Senior Vice President Space Systems/Loral David Bernstein dan Senior Vice President Arianespace Jacques Breton, di Jakarta, Senin.
Sofyan menuturkan, pembuatan satelit ini juga seiring dengan arahan Presiden terkait dengan perluasan akses layanan dan jasa keuangan kepada masyarakat (financial inclusion).
"Kami juga tetap terus mengembangkan jaringan kantor dan e-channel, yang akan didukung oleh jaringan komunikasi satelit ini," kata Sofyan.
BRI sendiri menyediakan dana hingga 250 juta dolar AS atau sekitar Rp2,5 triliun untuk pengadaan satelit tersebut setelah memperoleh izin orbit satelit 150.5 Bujur Timur dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sofyan optimistis pihaknya bisa mendukung kinerja layanan perbankan dengan adanya satelit tersebut, selain meningkatkan efisiensi ketimbang harus menyewa kepada provider telekomunikasi.
Satelit itu akan diberi nama BRIsat, dengan jumlah transponder sebanyak 45 buah dengan jangkauan satelit menyakup wilayah Indonesia, ASEAN, Asia Timur Laut, sebagian Pasifik dan Australia Barat.
"Indonesia memiliki 17 ribu pulau, lebih dari tujuh ribu kecamatan, dan 80 ribu desa dan kelurahan yang sangat membutuhkan teknologi komunikasi satelit," ujar Sofyan. (Ant)
Editor : Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014