Jakarta (ANTARA Jambi) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengimbau masyarakat untuk mewasdapai dampak penyimpangan suhu permukaan Samudera Pasifik yang mengakibatkan kekeringan atau dikenal dengan El Nino.

"El Nino ini diperkirakan akan datang pada Juni, Juli, Agustus, September, Oktober dan akan terjadi musim kemarau panjang," kata Zulkifli usai peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia di Jakarta, Selasa.

Ia juga mengkhawatirkan akan terjadi kebakaran hutan, seperti di Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimatan Timur dan Kalimantan Barat.

Namun, Riau merupakan wilayah yang paling rawan terkena dampak El Nino karena karakter lahannya, yakni lahan gambut dalam dan banyaknya aktivitas ilegal membuka lahan perkebunan sawit dengan membakar hutan.

Zulkifli mengatakan, pihaknya tengah bersiap-siap menghadapi El Nino dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk penanganan dengan TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).

"Sudah rapat dengan Wapres beberapa waktu lalu, oleh karena itu kita harus bersama-sama mencegah sejak dini," katanya.

Sebelumnya, BNPB mewaspadai El Nino lemah yang membuat kondisi cuaca Indonesia kering dengan sedikit curah hujan, sehingga berpotensi memicu terjadinya kebakaran lahan gambut.

"Selain kebakaran lahan gambut, juga berpotensi terjadi bencana asap, khususnya di Provinsi Riau," kata Kepala Bidang Data BNPB Agus Wibowo.

Ia mengatakan BNPB menerima laporan lengkap dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru bahwa gejala anomali El Nino cenderung terjadi mulai Mei 2014 hingga Januari 2015.

Secara klimatologis, pada Mei hingga September curah hujan di wilayah Riau relatif sedikit. Dengan adanya El Nino, maka curah hujan akan lebih sedikit dari kondisi normal sehingga berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan.

Ia memprakirakan potensi tersulutnya api pada Mei akibat kondisi kering akan merata di 12 kabuparen-kota di Riau yang rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan, seperti Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi. Kondisi tersebut akan makin parah pada Juni 2014.(Ant)

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014