Jambi (ANTARA Jambi) - Akibat kurangnya sosialisasi tentang pendaftaran atau pengurusan form A5 atau formulir pindah coblos, banyak warga dari luar kecamatan di Kabupaten Batanghari, Jambi, tak bisa menggunakan hak pilihnya.
Seorang warga Kecamatan Mersam Heriyanto mengatakan, penggunaan KTP hanya bisa digunakan bagi warga yang benar-benar tak terdaftar di DPT, itupun tak bisa dilakukan di luar daerah KTP itu dikeluarkan alias hanya bisa digunakan di daerah tempat KTP itu berasal.
"Bagi warga yang tak sempat mengurus form A5 rata-rata sebagai pekerja, mahasiswa dan lain sebagainya yang tak bisa hanya izin sehari untuk pulang ke kampung halamannya," kata Heriyanto, Rabu.
Hal senada dikatakan, Ridwan, yang mengatakan, KPU telah menentukan waktu pengurusan form A5 tersebut. Namun tidak semua warga pendatang yang tinggal di Kota Muarabulian mengetahui hal tersebut.
"Ini sebenarnya tidak adil, karena kami tidak pernah mendengar sosialisasi jadwal KPU soal itu," ujarnya.
Sementara itu, Seorang pengaman wilayah Pemilu di Batanghari, Husen mengatakan, dalam pemilu capres dan cawapres kali ini sebahagian masyarakat tidak menggunakan hak suaranya dan memilih menjadi golongan putih (golput).
Alasannya, sebagian masyarakat juga berpikir bahwa dalam pelaksanaan pemilu sepertinya masyarakat yang tidak menggunakan hak suaranya tidak memiliki kepentingan apa-apa dari pilpres.
Sementara itu, Komisioner KPU Batanghari Kadir mengatakan, form A5 di kantor KPU sudah habis dan juga sebahagian staf KPU sudah turun ke lapangan untuk memantau perkembangan pemilu.
Begitu juga dengan Ketua KPU Batanghari Zamani ketika ditanya soal from A5 mengatakan bahwa formulir tersebut sudah tidak adalagi di kantor KPU Batanghari.
Pantauan di lapangan, untuk data pemilih yang ada di sebagian desa di Batanghari masih sama dengan data pada pemilu legislatif beberapa waktu lalu.
Misalnya di RT 05 Kelurahan Kembang Paseban, seorang yang tidak ada hak pilihnya di Kelurahan setempat mendapat undangan untuk memilih, padahal warga tersebut bukan berasal dari kelurahan tersebut.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Seorang warga Kecamatan Mersam Heriyanto mengatakan, penggunaan KTP hanya bisa digunakan bagi warga yang benar-benar tak terdaftar di DPT, itupun tak bisa dilakukan di luar daerah KTP itu dikeluarkan alias hanya bisa digunakan di daerah tempat KTP itu berasal.
"Bagi warga yang tak sempat mengurus form A5 rata-rata sebagai pekerja, mahasiswa dan lain sebagainya yang tak bisa hanya izin sehari untuk pulang ke kampung halamannya," kata Heriyanto, Rabu.
Hal senada dikatakan, Ridwan, yang mengatakan, KPU telah menentukan waktu pengurusan form A5 tersebut. Namun tidak semua warga pendatang yang tinggal di Kota Muarabulian mengetahui hal tersebut.
"Ini sebenarnya tidak adil, karena kami tidak pernah mendengar sosialisasi jadwal KPU soal itu," ujarnya.
Sementara itu, Seorang pengaman wilayah Pemilu di Batanghari, Husen mengatakan, dalam pemilu capres dan cawapres kali ini sebahagian masyarakat tidak menggunakan hak suaranya dan memilih menjadi golongan putih (golput).
Alasannya, sebagian masyarakat juga berpikir bahwa dalam pelaksanaan pemilu sepertinya masyarakat yang tidak menggunakan hak suaranya tidak memiliki kepentingan apa-apa dari pilpres.
Sementara itu, Komisioner KPU Batanghari Kadir mengatakan, form A5 di kantor KPU sudah habis dan juga sebahagian staf KPU sudah turun ke lapangan untuk memantau perkembangan pemilu.
Begitu juga dengan Ketua KPU Batanghari Zamani ketika ditanya soal from A5 mengatakan bahwa formulir tersebut sudah tidak adalagi di kantor KPU Batanghari.
Pantauan di lapangan, untuk data pemilih yang ada di sebagian desa di Batanghari masih sama dengan data pada pemilu legislatif beberapa waktu lalu.
Misalnya di RT 05 Kelurahan Kembang Paseban, seorang yang tidak ada hak pilihnya di Kelurahan setempat mendapat undangan untuk memilih, padahal warga tersebut bukan berasal dari kelurahan tersebut.(Ant)
Editor : Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014