Jambi (ANTARA Jambi) - Sejumlah petani buah duku di Kabupaten Muarojambi mengaku kecewa karena hasil panen buah duku tahun ini menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Kabupaten Muarojambi merupakan daerah penghasil buah duku terbesar di Provinsi Jambi, bahkan duku daerah ini yang dikenal dengan "Duku Kumpeh" sudaj sangat dikenal karena rasanya.

"Dalam satu kebun itu hanya beberapa pohon yang berbuah, selebihnya tidak berbuah, dan tentu saja hasilnya tidak maksimal," ujar Udin, Petani duku asal Jambi Tulo, Selasa.

Duku kumpeh mampu bersaing dengan duku-duku dari daerah lainnya, namun untuk tahun ini kalangan petani duku mengaku sedikit kecewa sebab pohon duku tidak berbuah maksimal seperti biasanya.

Udin mengatakan, rata-rata hasil buah duku untuk tahun ini kurang bagus, tahun buah duku berbuah lebat namun kecil-kecil dan tahun ini buahnya yang berkurang.

Pada panen sebelumnya, satu pohon bisa menghasilkan 2-20 karung duku dengan kapasitas perkarung 20 kg. Apalagi kalau pohonnya besar bisa mencapai 50 karung duku dalam satu batang.

Petani duku asal Desa Dano Lamo, Jangcik juga mengeluhkan hal itu dan mengaku hasil dukunya sangat kurang pada musim panen, dan dia tidak tahu penyebabnya.

Ia mengatakan, kebun dukunya memang jarang dirawat, hal mungkin menjadi penyebab sedikitnya pohon duku miliknya berbuah.

"Mungkin karena jarang dibersihkan, sehingga menganggu perkembangan pohon duku itu. Selain itu, hujan beberapa waktu lalu dan tiba-tiba panas mendadak, membuat buah duku yang telah ranum tiba-tiba jatuh dan pecah," katanya.

Saat ini Kota Jambi sedang dibanjiri buah duku, sebasgian besar dari daerah Kumpeh Muarojambi, yang dijual dengan harga antara Rp8.000 hingga Rp10.000 per Kg. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014