Jambi (ANTARA Jambi) - Kolam penampung air di obyek wisata "waterboom" Muarabulian, Kabupaten di Batanghari, diduga bocor, hal ini menyebabkan terjadinya pemborosan air yang disupali dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta  Batanghari.

Kepala Bagian Umum PDAM Tirta Batanghari Sudarto ketika dikonfirmasi, Minggu mengatakan, kebocoran pada kolam penampung air Waterboom milik Pemkab Batanghari yang dibangun pada tahun 2012 itu menyebabkab tingginya penggunaan air, hal ini juga membuat tunggakan rekening air menjadi besar.

"Tunggakan rekening air terus meningkat setiap bulannya dan sama sekali belum dibayar oleh pihak pengelola Waterboom," katanya.

Ia mengatakan, meteran air milik PDAM Tirta Batanghari di Waterboom sudah dicabut, karena pengelola maupun instansi terkait tidak memiliki niat baik untuk membayar tunggakan yang mencapai Rp91 juta ini.

"Kami sudah berulangkali mengirim surat, baik kepada Pemkab Batanghari maupun pihak ketiga yang dikatakan sebagai pengelola Waterboom, namun hingga sekarang belum ada yang mau bertanggungjawab," ujarnya.

Seorang warga Muarabulian, Hendri mengatakan, sejak awal pembangunan wahana wisata itu sebenarnya banyak masalah, baik saat penimbunan tanah maupun pembangunan, sehingga saat ini sebagian sudah ada yang rusak akibat pekerjaannya yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

"Tanah yang ditimbun untuk Waterboom itu dulunya punya saya dan Pemkab Batanghari. Sebetulnya tanah tersebut tidak begitu bagus kolam makanya kolam tersebut sudah mulai ada yang bocor," kata Hendri.

Menurut informasi, untuk penimbunan lokasi Waterboom itu Pemkab Batanghari menganggarkan dana APBD sebesar Rp2 miliar. Padahal, banyak lokasi lain yang lebih cocok untuk objek wisata air dan perlu mengeluarkan anggaran besar.(Ant)  

Pewarta: Heriyanto

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014