Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah pusat berjanji akan mengucurkan dana APBN sebesar Rp50 miliar untuk pembangunan akses Bandara Sultan Thaha Jambi apabila Pemprov Jambi bisa menyelesaikan pembebasan lahan.

"Ya, jika tahun ini pembebasan lahan sebagai akses bandara selesai, kita dapat uang Rp50 miliar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jambi Fauzi Ansori ketika dihubungi, Minggu.

Saat ini, katanya, pembebasan lahan bandara hanya terkendala dengan satu bangunan masjid. Warga sekitar tidak mau masjid itu dipindahkan atau dipotong.

"Tahun 2014 anggaran pembebasan lahan itu ada, tapi kendalanya di bangunan masjid itu. Kami sudah meminta Wali Kota Jambi memfasilitasi, dan Wali Kota berjanji akan memfasilitasi hal itu. Kita berharap pembebasan ini secepatnya selesai," ujarnya.

Jika dalam tahun ini selesai, tahun 2015 Pemprov Jambi dipastikan bisa menerima uang itu. Dengan uang bantuan pusat itu, pembangunan akses bandara tidak lagi mengunakan dana APBD Provinsi Jambi.

"Itu sudah menjadi janji Bappenas saat Musrenbang, artinya kita tidak mengeluarkan uang APBD, ini bisa dimanfaatkan dengan catatatan pembebasannya selesai," katanya.

Pembangunan akses jalan bandara itu mulai dari simpang PKK sampai ke simpang Alkal. Dari simpang Alkal sampe terminal itu sedang dalam pengerjaan.

"Hampir dipastikan dari depan Alkal ke terminal itu tidak masalah, sudah pembukaan lahan. Hanya tinggal sedikit yakni pergeseran kandang kebun bintang. Kita coba desain secara teknis dengan mengalihkan sedikit tetapi tidak merusak estetika jalan itu, tidak terlalu memotong, itu yang kita lakukan," jelasnya.

Saat ini pihaknya, kata Fauzi, masih berusaha kuat bagaimana anggaran pembebasan ruas jalan yang sudah dianggarkan di APBD 2014 itu dapat terlaksana.

"Kita berdoa dan berusaha, jadi memang tidak segampang yang kita bayangkan," katanya.

Terkait bangunan bandara, Fauzi mengatakan, hal itu merupakan kewenangan dari perusahaan pengelola yakni PT Angkasa Pura (AP).

"Itu kan bukan anggaran pemerintah, itu anggaran AP, dia secara otonomi menginvestasikan untuk pembangunan bandara, pemerintah tidak bisa lagi intervensi, karena itu dikelola oleh Kementrian Perhubungan," kata dia.

Pada Maret 2015 bandara itu ditargetkan beroperasi dengan terminal baru. Pemprov tetap mendorong supaya pembanguanan bandara ini dipercepat. Sementara untuk pembangunan "zoo airport", konteknya mengawinkan kebun binatang dengan bandara.

"Konsepnya adalah potensi kebun binatang tidak harus dimatikan, tapi diintegrasikan perencanaan dengan bandara, makanya kita buat akses jalan dua jalur itu. Ketika terjadi delay pesawat, penumpang bisa berwisata dulu dalam satu kawasan," tambahnya.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014