Medan (ANTARA Jambi) - Masyarakat yang mempunyai kebiasaan  mendengkur saat tidur diminta waspada karena hal itu berarti terjadinya penyumbatan di tenggorokan dan jika dibiarkan secara terus menerus dapat mengakibatkan kematian.

Ketua Departemen Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala, Leher Fakultas Kedokteran Univeritas Sumatera Utara Prof Abdul Rachman di Medan, Selasa, mengatakan, mendengkur merupakan salah satu cara mengetahui bahwa telah terjadi penyempitan di bagian tenggorokan.

Bahkan keadaaan ini juga seringkali menimbulkan berbagai jenis penyakit lain, namun selama ini tidak terdiagnosa oleh dokter, sehingga sering terlambat untuk penanganan medisnya.

"Karenanya, kita memberikan pelatihan penanganan terkini penyakit radang tenggorokan kepada sekitar 250 dokter ini," katanya.

Menurut dia, pendengkur berat lebih mudah menderita hipertensi, stroke dan penyakit jantung dibandingkan orang yang tidak mendengkur dengan umur dan berat badan yang sama.

"Komplikasi penyakit-penyakit ini, bisa menyebabkan kematian. Bahkan sering ditemukan kasus, seseorang yang merasa sehat-sehat saja, meninggal dan didiagnosa penyakit jantung karena sering menganggap sepele dengan penyakit di tenggorokannya," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat agar memeriksa penyakit radang tenggorokannya. Begitu juga pada penderita batuk yang tak kunjung sembuh.

Sementara itu, dokter spesialis anak, Ridwan M Daulay mengatakan, penanganan mendengkur pada anak sedikit berbeda dengan dewasa.

Pada orang dewasa, salah satu upaya pengobatan adalah dengan memasang mesin CPAP (continuous positive airway pressure) pada saat tidur dengan tujuan mempertahankan kelancaran aliran udara saluran napas dengan memberi tekanan udara.

"Pada anak, penyebab paling sering adalah pembesaran amadel dan adenoid. Cara terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis THT untuk mempertimbangkan pengangkatan atau operasi amadel dan adenoid," katanya.(Ant)

Pewarta: Juraidi

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014