Jambi (ANTARA Jambi) - Gubernur Jambi Hasan Basri Agus berwacana akan mengajukan usulan ke pemerintah pusat untuk membuat hujan buatan jika kabut asap di Provinsi Jambi sudah parah.

"Saya heran kenapa asap di Jambi hari ini (10/9) sudah seperti ini (pekat) jadinya, kalau sudah parah betul ya kita buat hujan buatan," kata Gubernur di Jambi, Selasa.

Ia mengatakan, jika dicek dari peralatan yang ada, titik api (hotspot) di Jambi hanya berjumlah belasan, karena itu asap di Jambi saat ini datang dari luar Jambi.

"Hotspot di Sumatera Selatan dan Riau berjumlah puluhan. Hotspot di Jambi setelah dicek hanya belasan, hanya sedikit, rasanya asap yang masuk ke Jambi ini kiriman dari luar," kata dia.

Ketika ditanya apakah Provinsi Jambi bisa menyurati provinsi lain agar bisa mengurangi asap, ia mengatakan untuk mengintervensi daerah lain tidak dibolehkan dan koordinasi tetap melalui pusat.

"Kita tidak boleh intervensi ke daerah lain, kita koordinasi ke pusat. Tanpa diberitahupun pusat sudah tau, kan ada satelit NOAH yang memantau dari atas. Semunya bisa dilihat," ujarnya.

Terkait himbauan kepada masyarakat untuk memasang masker, Gubernur mengatakan akan terus memantau perkembangan kabut asap, jika memang memungkinkan masyarakat akan dihimbau untuk menggunakan masker, termasuk meliburkan anak sekolah.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Sucipto mengatakan, per tanggal 9 Sepetember 2014, titik api di Jambi terpantau ada 11 titik.

Belasan titik api itu terdapat di lima kabupaten, yakni Kabupaten Batanghari, Muarojambi, Bungo, Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tebo.

Dari lima Kabupaten itu, titik api yang paling banyak berada di Kabupaten Tebo dengan lima titik.

"Di Kabupaten Batanghari terpantau tiga titik api, Kabupaten Bungo satu titik, Kabupaten Muarojambi satu titik dan Kabupaten Tebo lima titik," ungkapnya.

Angka itu bisa berubah-ubah, titik api bisa saja bertambah tiap harinya. Namun berdasarkan pantauan terakhir titik api terbanyak masih di Kabupaten Tebo.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014