Jambi (ANTARA Jambi) - Pembebasan lahan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung Jambi belum rampung dan diperkirakan tidak akan selesai pada tahun ini.
Hal tersebut terungkap berdasarkan progres yang disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Fauzi Ansori di Jambi, Rabu.
Menurut Fauzi, keterlambatan pembebasan lahan pada beberapa segmen dikarenakan panjangnya proses yang harus ditempuh.
"Berdasarkan Perpres No 71, proses pembebasan lahan ini memang banyak sekali prosedurnya mulai dari proses publikasi ke masyarakat, penetapan harga, hingga pengukuran dan pematokan," katanya.
Namun, Fauzi optimistis dengan 70 hari efektif ke depan, pihaknya dapat menyelesaikan tahapan-tahapan yang belum diselesaikan tersebut.
Namun jika tidak memungkinkan diselesaikan di tahun 2014 ini, anggaran sebesar Rp11,8 miliar untuk pembebasan lahan itu akan dikembalikan sebagai Silpa dan akan dilanjutkan di tahun 2015.
"Pembebasan lahan ini sangat penting, bagaimana kita akan melanjutkan ke tahapan pembangunan fisik, kalau pembebasan lahan ini tidak selesai," ujarnya.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan pengerjaan akses jalan pada segmen tiga dan empat, sambil menunggu pembebasan lahan di segmen 1, 2, 5 hingga 7.
Sementara itu, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus terus mendorong percepatan pembangunan Pelabuhan Samudera Ujung Jabung itu dan mengajak setiap elemen masyarakat untuk turut mensukseskan pembangunan pelabuhan ini.
Ia menjelaskan, Pelabuhan Ujung Jabung tersebut dibangun sebagai langkah mensejahterakan rakyat di Provinsi Jambi, yang pada akhirnya nanti bisa dijadikan urat nadi perekonomian daerah ini.
"Marilah sama-sama kita sukseskan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung ini, tidak ada kepentingan politis sama sekali di dalamnya, semata-mata untuk kepentingan masyarakat Jambi," katanya.
Menurut dia, ditetapkannya pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dipastikan nantinya akan banyak potensi ekonomi yang dapat dinikmati oleh masyarakat Provinsi Jambi, katanya.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Hal tersebut terungkap berdasarkan progres yang disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Fauzi Ansori di Jambi, Rabu.
Menurut Fauzi, keterlambatan pembebasan lahan pada beberapa segmen dikarenakan panjangnya proses yang harus ditempuh.
"Berdasarkan Perpres No 71, proses pembebasan lahan ini memang banyak sekali prosedurnya mulai dari proses publikasi ke masyarakat, penetapan harga, hingga pengukuran dan pematokan," katanya.
Namun, Fauzi optimistis dengan 70 hari efektif ke depan, pihaknya dapat menyelesaikan tahapan-tahapan yang belum diselesaikan tersebut.
Namun jika tidak memungkinkan diselesaikan di tahun 2014 ini, anggaran sebesar Rp11,8 miliar untuk pembebasan lahan itu akan dikembalikan sebagai Silpa dan akan dilanjutkan di tahun 2015.
"Pembebasan lahan ini sangat penting, bagaimana kita akan melanjutkan ke tahapan pembangunan fisik, kalau pembebasan lahan ini tidak selesai," ujarnya.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan pengerjaan akses jalan pada segmen tiga dan empat, sambil menunggu pembebasan lahan di segmen 1, 2, 5 hingga 7.
Sementara itu, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus terus mendorong percepatan pembangunan Pelabuhan Samudera Ujung Jabung itu dan mengajak setiap elemen masyarakat untuk turut mensukseskan pembangunan pelabuhan ini.
Ia menjelaskan, Pelabuhan Ujung Jabung tersebut dibangun sebagai langkah mensejahterakan rakyat di Provinsi Jambi, yang pada akhirnya nanti bisa dijadikan urat nadi perekonomian daerah ini.
"Marilah sama-sama kita sukseskan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung ini, tidak ada kepentingan politis sama sekali di dalamnya, semata-mata untuk kepentingan masyarakat Jambi," katanya.
Menurut dia, ditetapkannya pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dipastikan nantinya akan banyak potensi ekonomi yang dapat dinikmati oleh masyarakat Provinsi Jambi, katanya.(Ant)
Editor : Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014