Jambi (ANTARA Jambi) - Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Kamis, menggelar simulasi pengendalian keadaan darurat bandara untuk menguji peralatan, kesigapan dan koordinasi personil.

General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Sultan Thaha Jambi Dorma Manalu mengatakan, simulasi yang dilakukan ini untuk memenuhi standar keselamatan di bandara, dan harus dilakukan minimal sekali dua tahun.

"Simulasi bandara dibawah operasional PT Angkasa Pura II ini bertujuan menguji peralatan yang dimiliki dan menguji koordinasi serta kesigapan personil," tegasnya.

Dorma menyatakan simulasi yang dinamakan Airport Emergency Exercise Siginjai III ini juga ditujukan untuk menyongsong akan dibukanya terminal baru bandara Sultan Thaha tahun depan.

"Sekaligus untuk menyongsong bandara Sultan Thaha menjadi bandara internasional," katanya.

Direktur Operasi Kebandarudaraan PT Angkasa Pura II Endang Sumiarsah menjelaskan, Provinsi Jambi termasuk dalam tanggung jawab wilayah VI, dimana Angkasa Pura II mempunyai 13 bandara di Indonesia bagian barat.

Program ini adalah bagian dari Airport Security Programme dan di dalamnya wajib dibentuk Airport Security Committee.

Endang mengapresiasi forum komunikasi yang dibentuk oleh Angkasa Pura II Sultan Thaha Jambi, yang meliputi unsur Muspida, serta mengapresiasi dukungan Muspida terhadap pembangunan bandara Sultan Thaha. "Tahun 2015, mudah-mudahan bandara yang baru sudah jadi," katanya.

Dalam rangka menyongsong bandara yang baru agar semakin tertib, Endang meminta dukungan dari aparat dan masyarakat. Apalagi nantinya bandara Sultan Thaha merupakan satu-satunya bandara berkonsep "Zoo Airport" di dunia.

Sementara itu, wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar yang menyaksikan langsung simluasi itu berharap agar PT Angkasa Pura II terus meningkatkan kesiapsiagaan.

Pelatihan penanggulangan keadaan darurat ini merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh seluruh bandar udara.

"Pelatihan ini wajib dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam kurun waktu dua tahun, dengan tujuan untuk mengevaluasi kesiapsiagaan, baik dari segi peralatan maupun kesiapan seluruh pihak terkait yang ada di sebuah bandara," katanya.

Selain itu, dituntut pula kesigapan dalam beraksi maupun berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam menanggulangi kondisi darurat.

Target utama penanggulangan kondisi darurat ini adalah menyelamatkan nyawa seluruh penumpang pesawat dan awak kabin sebanyak mungkin, serta meminimalisir dampak lainnya yang ditimbulkan, baik materiil maupun non materiil.

Oleh karena itu, meski sifatnya latihan, seluruh personel yang terlibat dalam kegiatan ini, harus total memerankan fungsi dan perannya masing-masing.

Wagub menambahkan, Pemprov Jambi telah merencanakan pengembangan Bandara Sultan Thaha menjadi bandara bertaraf internasional, yang didukung melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan KP Nomor 621 Tahun 2012 tentang rencana induk bandara Sultan Thaha Provinsi Jambi.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014