Jambi (ANTARA Jambi) - KPA Pancagura selaku penjaga dan pengelola objek wisata Danau Kaco, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci mengungkapkan melonjaknya pengunjung Danau Kaco saat liburan Idul Fitri lalu telah berdampak pada rusaknya keasrian danau tersebut.

"Memang terjadi ledakan pengunjung sejak momentum liburan pascalebaran 2014 lalu, yang mencapai ribuan orang, hingga kita selaku pengelola sangat kewalahan meladeni pengunjung tersebut," kata Pembina KPA Pancagura Guntur Meydan di Jambi, Jumat.

Namun, akibat ledakan jumlah pengunjung yang umumnya adalah masyarakat awam yang tidak atau belum mengetahui secara detail tentang objek wisata Danau Kaco tersebut, tidak sedikit telah mengakibatkan kerusakan pada keasrian danau yang menjadi aquarium alami hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang eksotis tersebut.

Kondisi ini menjadi dilematis karena ledakan pengunjung itu justeru mengakibatkan kerusakan pada keasrian dan keaslian objek yang telah dijaga selama ini, salah satnya masalah sampah yang mengotori danau berair biru di tengah hutan yang tidak terlalu luas itu.

Selain itu, karena besarnya jumlah pengunjung juga mengakibatkan banyaknya pepohonan alam yang selama ini menaungi danau kecil itu ditebang oleh pengunjung yang membutuhkan tempat duduk beristirahat bersama keluarga atau kelompoknya.

"Mereka yang datang adalah orang awam yang belum mengetahui bahwa Danau Kaco adalah objek wisata alam minat khusus, bukan untuk wisata massal seperti halnya Danau Kerinci atau Kebun Teh Kayu Aro," katanya.

Hanya kelompok kecil atau wisatawan perorangan yang bisa tertampung di objek yang berada sekitar 15 Km di tengah hutan TNKS dan membutuhkan waktu tempuh perjalanan kaki hingga empat jam tersebut, kata Guntur.

Menurut dia, populernya keberadaan Danau Kaco berkat terus dipublikasikannya objek tersebut di media sosial oleh para wisatawan yang telah mengunjunginya sehingga memunculkan rasa penasaran di hati masyarakat luas dan akhirnya memomentum libur lebaran menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung.

Pada saat lebaan lalu hampir semua warga Kerinci dari semua penjuru datang berwisata ke Danau Kaco seperti halnya mereka mengunjungi Kebun Teh Kayu Aro atau Danau Kayu Aro, dan saat ini pengunjung terus berdatangan bahkan ada pengunjung dari kabupaten lain seperti Merangin, Bungo, Bukit Tinggi, Muko-muko, Pekanbaru, bahkan dari Malaysia.

Oleh karena itu, kata Guntur, Disbudparpora Kerinci ke depannya perlu memikirkan format dan peruntukan objek wisata Danau Kaco tersebut, masyarakat setempat harus diinformasikan bahwa Danau Kaco adalah objek wisata minat khusus petualangan karena berada di tengah hutan lindung, bukan objek wisata tamasya massal.

Tidak sedikit yang datang membawa semua anggota keluarganya termasuk anak-anak balita dan bayi yang baru berumur enam bulan, itu sangat tidak relevan, karena itu mulai pada hari ketiga lebaran, pengelola terpaksa harus mengatur dan bahkan mencegah pengunjung memasuki area.

Beruntung, Lempur memiliki banyak objek wisata lain berupa danau yang berada tak jauh dari Danau Kaco, yakni Danau Nyalo, Danau Lingkat, dan Danau Duo, akhirnya pengunjung sebagiannya diarahkan ke danau-danau tersebut yang tidak kalah eksotiknya.(Ant)

Pewarta: Yupnical

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014