Jambi (ANTARA Jambi) - Kelompok tani peternak sapi di Desa Marga Mulya, Unit II, Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muarojambi memanfaatkan kotoran sapi ternaknya menjadi biogas untuk keperluan memasak.

Kelompok tani ini mempunyai 60 ekor sapi, setiap harinya kotoran sapi dikumpulkan dalam satu lobang, hasilnya, biogas yang dihasilkan mampu mengaliri 15 rumah penduduk sekitar.

Gubernur Jambi Hasan Basri Agus saat melihat langsung proses pembuatan biogas itu, Rabu, mengapresiasi upaya kelompok tani ini dalam pemanfaatan kotoran sapi.  Bahkan Gubernur menghidupkan langsung kompor gas yang energinya berasal dari kotoran sapi itu.

"Apinya bagus, kata orang apinya bau, ternyata tidak benar. Kita lihat kan seperti gas biasa," katanya.

Dengan adanya bio gas ini, ujarnya, masyarakat tidak perlu lagi mengunakan gas elpiji untuk memasak, warga cukup mengunakan gas yang dihasilkan dari kotoran sapi ini.

"Satu unit sumber biogas ini bisa mengaliri 15 rumah warga. Jadi masyarakat di sini tidak perlu lagi mengunakan gas elpiji," kata Hasan Basri Agus.

Gubernur berharap upaya ini tetap dijaga, seperti pemenuhan kebutuhan kotoran sapi dan kekompakan sesama kelompok.

"Saya sangat senang sekali melihat kelompok tani ini, mereka betul-betul memelihara dan menjaga kekompakan di antara anggota kelompok. Jika dipelihara dengan baik akan bertahan lama," katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Marga Mulya R. Kartono saat dikonfirmasi ANTARA mengatakan, upaya menciptakan biogas dari kotoran sapi ini baru berjalan satu bulan dan berhasil.

Ia menjelaskan, satu lobang untuk biogas diperlukan kedalaman 2,80 Cm dengan lebar empat meter. Kapasitas lobang hanya 50 kubik, kotoran sapi yang diperlukan setiap harinya sebanyak 500 kilogram.

"Lobang endapan kotoran sapi itu kapasitasnya 50 kubik, di bagian atas kita cor tebal dan dipasangi pipa langsung ke rumah-rumah," kata Kartono.

Saat ini, kelompok tani yang dipimpinnya baru mampu mengaliri biogas untuk 15 kepala keluarga yang rata-rata anggota kelompok tani. "Nggak semua kelompok tani, pokoknya rumah yang terjangkau tetap kita aliri," ujarnya.

Untuk keperluan memasak, warga sekitar selama sebulan ini tidak lagi mengunakan gas elpiji.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014