Jambi (ANTARA Jambi) - Belasan siswa Sekolah Dasar di Jambi diduga keracunan setelah mengkonsumsi bubur kacang ijo saat peluncuran program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS), Rabu.

Siswa SD yang mengkonsumsi itu yakni siswa SDN 127 dan Siswa SDN 128 , Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.

Kepala Sekolah SDN 127, Mulyadi, mengatakan, pemberian bubur kacang ijo kepada siswa dalam rangka peluncuran program Wali Kota Jambi. Anak-anak mengkonsumsi bubur itu sekitar pukul 10.00 WIB. Selang beberapa saat, 10 orang anak tiba-tiba mengeluhkan sakit kepala, sakit perut, mual dan muntah-muntah.

Peluncuran program PMTAS itu kebetulan di SDN 127, itu program pak Wali Kota. Siswa saya 10 orang yang terkena, empat di antaranya diinfus," katanya.

Siswa yang mengeluhkan sakit usai mengkonsumsi bubur itu langsung dilarikan ke Puskesmas Danau Teluk, Sebrang Kota Jambi. 10 siswa itu langsung mendapat penanganan medis oleh dokter di Puskesmas.

Merasa curiga dengan bubur yang dimakan siswa, Mulyadi sempat mencicipi bubur itu. Ia mengatakan rasa makanan memang berubah dan masam. "Saya sempat mencicipi, bubur itu rasanya masam. Setelah itu saya intruksikan kepada anak-anak untuk stop memakan bubur itu, guru-guru juga belum sempat makan," katanya.

 Kepsek SDN 127 itu menjelaskan, program penambahan makanan ini baru dimulai hari ini. Direncanakan pemberian bubur dilakukan setiap hari selama delapan minggu. Di Kecamatan Danau Teluk, hanya tiga SD yang mendapat jatah makanan tambahan dari program itu, yakni SDN 127, 128 dan SDN 07. Beruntug siswa SDN 07 belum memakan bubur itu.

Salah satu murid SDN 127, Indah, ketika dikonfirmasi mengaku hanya memakan bubur itu dua sendok dan langsung merasakan mual, pusing dan sakit perut. "Saya makan sekitar jam 10.00, setelah itu pusing, rasa mau muntah," kata Indah.

Kepala Puskesmas Danau Teluk, Rudi MH Pardede, mengatakan, siswa yang dirawat hanya berjumlah 10 orang, para siswa ditangani di ruang perawatan. Mereka belum diizinkan pulang sebelum kondisi mereka betul-betul vit.

Umumnya, siswa yang dirawat mengalami sakit perut, mual-mual dan pusing. namun Pardede belum bisa memastikan apakah siswa tersebut memang terkena racun makanan. Kepastian itu harus dengan uji lab.

"Sample bubur sudah kita kirim untuk di uji lab, saat ini kita belum mengetahui penyebab pastinya," katanya.

Kapolsek Danau Teluk AKP Yumika membenarkan hal tersebut dan negtakan baru mendapat laporan siswa yang diduga keracunanan makanan karena mengkonsumsi makanan tambahan.

"Kita masih selidiki apakah betul keracunan berasal dari makanan tersebut. Kita sudah bawa sample makanannya untuk uji lab. Jika memungkinkan sample muntah siswa pun akan kita ambil," kata Yumika.

Berdasarkan pendataan pihaknya, jumlah korban keseluruhan berjumlah sebelas orang, siswa SDN 127 10 orang dan siswa SD 128 satu orang. "Korban 11 orang, tiga siswa sudah pulang dan delapan siswa masih dirawat," kata dia.

Ketika ditanya langkah selanjutnya terkait kasus ini, Kapolsek mengatakan akan memanggil pihak penyuplai makanan dan pihak sekolah. "Kita masih proses lidik, kita akan meminta keterangan semua pihak," katanya.

Sementara itu, pihak ketiga penyuplai makanan, Syamsudin, ketika dikonfirmasi mengaku bahwa bubur itu sudah sesuai spesifikasi. Dirinya tidak menyangka siswa tersebut keracunan akibat makanannya. "Apa yang saya lakukan rasanya sesuai prosedur. Ini namanya musibah," kata Syamsudin.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014