Jambi (ANTARA Jambi)  - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Rahmat Derita mengintruksikan seluruh guru untuk memperketat pengawasan terhadap murid terkait insiden  siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Jambi yang membawa kondom yang sempat membuat gempar dunia pendidikan di Jambi.

Ketika dihubungi Sabtu, Rahmat mengatakan perilaku siswa itu sudah di luar batas kewajaran dan dia mengimbau sekolah-sekolah agar terus memantau para siswanya melalui guru-gurunya, agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.

"Kita mengimbau sekolah-sekolah untuk memperketat aturan di sekolah sehingga guru dapat mengawasi siswa-siswanya. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi kejadian sama, kita menyesalkan hal itu karena sudah di luar batas kewajaran," kata Rahmat.

Langkah-langkah yang diambil untuk mencegah hal tersebut, penerapakan Kurikulum 2013 tidak bisa main-main  lagi, sehingga semua orang menyadari pentingnya penerapan Kurikulum 2013 tersebut secara benar dari sisi filosopisnya, konsep, konten dan lain-lain.

"Oleh kerena itu pentingnya pendidikan karakter pada siswa-siswi kita, sehingga kejadian semacam ini tidak terjadi lagi di Jambi," katanya.

Ia menjelaskan, buku kurikulum 2013 mengarah kepada tiga komponen, yakni kecerdasan spritual, intlektual dan emosional, sehingga tidak membedakan satu siswa dengan siswa yang lainnya. "Tidak boleh dipisahkan di antara tiga komponen itu dan hal itu tidak bisa dikotak-kotakan," katanya.

Menurut dia, kecerdasan spritual itu bukanlah domainya pelajaran agama saja, kecerdasan intelektual juga bukan pada pelajaran saja dan emosional domainnya bukan ke bidang seni saja, namun bagaimana semua mata pelajaran mengarah kepada pengawasan.

Insiden salah satu siswa MTS di kota Jambi yang membawa kondom tersebut terungkap saat razia siswa yang digelar Satpol Pamong Praja Kota Jambi. Publik pun sempat digemparkan dengan ulah salah satu anak didik dari sekolah agama itu.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014