Jambi (ANTARA Jambi) - Puluhan pelajar yang membolos sekolah di Jambi, Selasa, terjaring razia oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Jambi, mereka dijaring saat berada di tempat-tempat hiburan.
Kepala Satuan Satpol PP Kota Jambi Irwansyah, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sengaja menggelar razia di tempat-tempat yang sering dikunjungi pelajar.
Puluhan pelajar terjaring saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Mereka terjaring ketika tengah asik bermain di warnet, taman dan tempat hiburan.
"Pada razia kali ini, kita menjaring sebanyak 21 pelajar yang sedang beraktivitas di warnet dan tempat hiburan yang ada di Kota Jambi," kata Irwansyah.
Selain menjaring pelajar yang membolos, Satpol PP juga menjaring beberapa anak punk yang terlihat berkeliaran di jalan-jalan kota, mereka langsung dikirim ke panti sosial dan diurus Dinas Sosial.
Irwansyah sangat menyayangkan fenomena ini, karena masih terdapat pelajar yang terjaring razia pada saat KBM sedang berlangsung di sekolah.
"Dengan kemampuan intelektual dan spritual yang diajarkan di sekolah, hal ini sangat memprihatinkan. Bahkan, ada yang tidak bisa membaca dua kalimat syahadat, surah Al-Fatihah, Pancasila, pembukaan UUD 1945 dan lagu kebangsaan. Padahal mereka sudah dijenjang sekolah menengah," ujarnya.
Ia berharap agar semua orang tua dapat mengontrol aktivitas anak-anaknya di luar rumah dan pihak sekolah juga harus mengawasi anak didiknya dengan baik.
Kepada pengusaha warnet, penyewaan permainan dan tempat hiburan lain, untuk tidak menerima pelajar di jam-jam saat kegiatan belajar sedang berlangsung.
"Kalau ini masih dilakukan maka kita akan segera menindak tegas pemilik warnet, kami akan melakukan pencabutan izin dan pelarangan untuk beroperasi," tegasnya.
Ia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Jambi dan pihak sekolah untuk dapat membina para pelajar dengan lebih baik. Masyarakat juga diharapkan melapor ke Satpol PP jika melihat pelajar berkeliaran saat jam belajar berlangsung.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Kepala Satuan Satpol PP Kota Jambi Irwansyah, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sengaja menggelar razia di tempat-tempat yang sering dikunjungi pelajar.
Puluhan pelajar terjaring saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Mereka terjaring ketika tengah asik bermain di warnet, taman dan tempat hiburan.
"Pada razia kali ini, kita menjaring sebanyak 21 pelajar yang sedang beraktivitas di warnet dan tempat hiburan yang ada di Kota Jambi," kata Irwansyah.
Selain menjaring pelajar yang membolos, Satpol PP juga menjaring beberapa anak punk yang terlihat berkeliaran di jalan-jalan kota, mereka langsung dikirim ke panti sosial dan diurus Dinas Sosial.
Irwansyah sangat menyayangkan fenomena ini, karena masih terdapat pelajar yang terjaring razia pada saat KBM sedang berlangsung di sekolah.
"Dengan kemampuan intelektual dan spritual yang diajarkan di sekolah, hal ini sangat memprihatinkan. Bahkan, ada yang tidak bisa membaca dua kalimat syahadat, surah Al-Fatihah, Pancasila, pembukaan UUD 1945 dan lagu kebangsaan. Padahal mereka sudah dijenjang sekolah menengah," ujarnya.
Ia berharap agar semua orang tua dapat mengontrol aktivitas anak-anaknya di luar rumah dan pihak sekolah juga harus mengawasi anak didiknya dengan baik.
Kepada pengusaha warnet, penyewaan permainan dan tempat hiburan lain, untuk tidak menerima pelajar di jam-jam saat kegiatan belajar sedang berlangsung.
"Kalau ini masih dilakukan maka kita akan segera menindak tegas pemilik warnet, kami akan melakukan pencabutan izin dan pelarangan untuk beroperasi," tegasnya.
Ia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Jambi dan pihak sekolah untuk dapat membina para pelajar dengan lebih baik. Masyarakat juga diharapkan melapor ke Satpol PP jika melihat pelajar berkeliaran saat jam belajar berlangsung.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014