Jambi (ANTARA Jambi) - Sekelompok pemandu pendakian dan porter menggelar aksi bersih jalur pendakian Gunung Kerinci menjelang momentum pergantian tahun atau tahun baru yang selalu akan menjadi puncak pendakian Gunung Kerinci.

''Ini murni inisiatif kita, sebagai wujud kepedulian kita terhadap Gunung Kerinci yang selama ini telah menjadi lahan mencari nafkah bagi kami," kata pemandu profesional pendakian Gunung Kerinci Ferdi Andrea di Jambi, Selasa.

Ia menjelaskan, saat ini seiring dengan meningkatnya kuantitas pendakian, masalah sampah di Gunung Kerinci pun mulai jadi persoalan bagi wisatawan.

Ferdi bersama rekan-rekan satu timnya yang terdiri dari pemandu dan porter berjumlah enam personel menggelar aksi memunguti dan mengumpulkan sampah di sepanjang jalur pendakian selama empat hari mulai 20 hingga 24 Desember.

Sampah-sampah itu akan dibawa turun  dan diletakkan ke bak penampungan yang telah disiapkan pihak Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan Disbudpar Provinsi Jambi.

Setiap momentum akhir tahun, katanya, dipastikan akan terjadi lonjakan pendakian hingga mencapai 3.000 pendaki berkumpul dan menggelar kegiatan di atas puncak Gunung Kerinci yang biasanya akan menyisakan persoalan limbah sampah.

"Tidak saja di jalur Gunung Kerinci, demikian juga halnya di jalur pendakian Gunung Tujuh yang di puncaknya terdapat danau eksotis tertinggi di Asia Tenggara yang disebut sebagai air tersuci oleh biksu Budhis dari Thailand dan kini telah menjadi nominasi kuat program New9Wonderful Indonesia,'' ujar Ferdi.

Aksi bersih jalur ini memang sudah menjadi agenda rutin mereka setiap bulannya, terutama dilakukan ketika tidak ada wisatawan yang memakai jasa mereka.

''Akhir November lalu kita malah dibantu kerja sama oleh Disbupar Provinsi Jambi yang menggelar kegiatan bersih jalur berhadiah, diikuti pula oleh belasan komunitas pendakian dan pemanduan serta homestay dan pengrajin souvenir di Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh,'' ujarnya.

Pembersihan jalur ini berikutnya akan kembali mereka gelar bulan depan pascamomentum pergantian tahun baru, sehingga aktivitas ini dapat pula menginspirasi dan menginisiasi komunitas lainnya untuk berbuat hal serupa karena Gunung Kerinci dapat dipastkan akan segera berkembang pesat menjadi primadona pendaki dunia seperti halnya Gunung Rinjani di Lombok NTB dan Semeru di Jateng.

Konsekwensinya sudah pasti permasalahan sampah seperti yang terjadi di Rinjani dan Semeru, karena itu perlu dilakukan terencana dan terarah sebelum jumlah pendaki di Gunung Kerinci  membludak sampai 15.000 pendaki seperti di Rinjani dan Semeru, komunitas dan pemerintah serta TNKS perlu bersinergi, tegasnya.(Ant)

Pewarta: Yupnical

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014