Jambi (ANTARA Jambi) - Jumlah warga yang terkena Deman Berdarah (DBD) di Kota Jambi selama tahun 2014 naik dua kali lipat dibanding tahun 2013, kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Jambi Didik Sunaryadi.

"Pada tahun 2013, jumlah DBD sebanyak 315 kasus, sedangkan di tahun 2014 mencapai 678 kasus, katanya ketika dikonfirmasi, Kamis.

Ia menjelaskan, walaupun jumlah DBD meningkat dua kali lipat, namun angka kematian akibat DBD tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni pada 2013 yang meninggal sebanyak 13 orang dan tahun 2014 sebanyak 11 orang.

Menurut dia, biasanya kasus DBD akan meningkat di akhir tahun dan awal tahun, namun puncaknya umumnya terjadi di bulan Januari.

"Puncak peningkatan DBD sesuai dengan data seringkali terjadi pada akhir dan awal tahun," ungkapnya.

Berdasarkan pendataan dan pengamatan, di Kota Jambi daerah rawan berjangkitnya penyakit DBD berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Jambi Selatan, Kota Baru dan Kecamatan Telanaipura.

Untuk mencegah dan menanggulangi penyakit berbahaya itu, kata Didik, perlu adanya peran serta yang terus ditingkatkan, karena sebagian masih rendah.

Ia mencontohkan, saat petugas melakukan fogging (pengasapan) atau memberikan bubuk abate untuk membunuh jentik-jentik nyamuk, di lingkungan warga masih banyak genangan-genangan air tempat berkembang biaknya nyamuk Aides Agepthy penyebab demam berdarah, seperti ban-ban bekas atau air di parit yang tidak mengalir.

Oleh karena itu, jika masyarakat tidak berpartisipasi dengan membersihkan lingkungannnya, penyakit DBD akan sulit dicegah atau ditanggulangi, sekalipun sering dilakukan pengasapan, jentik-jentik nyamuk masih akan berkembang.

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015