Jambi (ANTARA Jambi) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat produksi padi dari Provinsi Jambi pada 2014 mencapai 664.721 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan dibandingkan produksi 2013, terjadi peningkatan sebanyak 187 ton GKG atau 0,03 persen.
Kenaikan produksi padi terjadi karena adanya peningkatan produktivitas sebesar 2,17 kuintal per hektare atau lima persen sedangkan luas panen mengalami penurunan sebesar 7.253 hektare atau 4,73 persen, kata Kepala BPS Jambi, Yos Rusdiansyah, di Jambi Rabu.
Produksi padi Provinsi Jambi tahun 2014 hanya memberikan sumbangan terhadap produksi padi nasional sebesar 0,94 persen sedangkan kontribusi pulau Sumatera yang terdiri dari 10 provinsi terhadap produksi padi nasional sebesar 23,47 persen dan kontribusi terbesar secara Nasional masih disumbangkan oleh Pulau Jawa.
Pola panen padi antar-subround pada tahun 2012 dan 2013 relatif sama yaitu luas panen terbesar terjadi pada subround I atau pada periode Januri hingga April, disusul subround II pada Mei-Agustus dan luas panen terkecil subround III (September-Desember).
Sementara itu untuk 'standing crop' atau luas tanaman akhir bulan pada April 2014 lebih kecil dibandingkan 2013 pada periode yang sama, sehingga luas panen subround II 2014 menjadi lebih kecil dibandingkan subround II tahun 2013 dan menyebabkan luas panen subround II 2014 menurun signifikan.
Diperkirakan pola panen padi tahun 2014 sedikit berbeda di bandingkan tahun 2012 dan 2013. Luas panen pada subround II menurun signifikan akibat 'standing crop' pada April yang lebih kecil sedangkan luas panen pada subround III diperkirakan akan meningkat akibat adanya pergeseran tanam atau tunda tanam dari subround I ke subround II yang baru bisa dipanen pada subround III.
Dengan demikian diperkirakan pola panen 2014, luas panen terbesar pada subround I pada Januri hingga April disusul subround III (September-Desember) dan paling kecil pada subround II (Mei-Agustus). (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
Kenaikan produksi padi terjadi karena adanya peningkatan produktivitas sebesar 2,17 kuintal per hektare atau lima persen sedangkan luas panen mengalami penurunan sebesar 7.253 hektare atau 4,73 persen, kata Kepala BPS Jambi, Yos Rusdiansyah, di Jambi Rabu.
Produksi padi Provinsi Jambi tahun 2014 hanya memberikan sumbangan terhadap produksi padi nasional sebesar 0,94 persen sedangkan kontribusi pulau Sumatera yang terdiri dari 10 provinsi terhadap produksi padi nasional sebesar 23,47 persen dan kontribusi terbesar secara Nasional masih disumbangkan oleh Pulau Jawa.
Pola panen padi antar-subround pada tahun 2012 dan 2013 relatif sama yaitu luas panen terbesar terjadi pada subround I atau pada periode Januri hingga April, disusul subround II pada Mei-Agustus dan luas panen terkecil subround III (September-Desember).
Sementara itu untuk 'standing crop' atau luas tanaman akhir bulan pada April 2014 lebih kecil dibandingkan 2013 pada periode yang sama, sehingga luas panen subround II 2014 menjadi lebih kecil dibandingkan subround II tahun 2013 dan menyebabkan luas panen subround II 2014 menurun signifikan.
Diperkirakan pola panen padi tahun 2014 sedikit berbeda di bandingkan tahun 2012 dan 2013. Luas panen pada subround II menurun signifikan akibat 'standing crop' pada April yang lebih kecil sedangkan luas panen pada subround III diperkirakan akan meningkat akibat adanya pergeseran tanam atau tunda tanam dari subround I ke subround II yang baru bisa dipanen pada subround III.
Dengan demikian diperkirakan pola panen 2014, luas panen terbesar pada subround I pada Januri hingga April disusul subround III (September-Desember) dan paling kecil pada subround II (Mei-Agustus). (Ant)
Editor : Dodi Saputra
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015