Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi, melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan melakukan peremajaan terhadap 100 hektare tanaman kelapa sebagai upaya pemerintah mengantikan pohon kelapa yang telah berusia tua dan tidak produktif lagi.
"Saat ini ada sekitar 30 persen tanaman kelapa di Tanjabtim sudah berusia di atas 20 tahun, dan tidak produktif lagi. Kita tanam yang muda sebagai pengantinya agar kedepan berproduksi," kata Kepala Dinas Kehutan dan Perkebunan Kabupaten Tanjabtim, Adil P Aritonang di Muarasabak, Senin.
Dijelaskannya, seluas 100 hektare tanaman kelapa tersebut merupakan program peremajaan atau replanting melalui program revitalisasi tanaman Kelapa Dalam.
"Hasil penelitian menyebutkan bahwa Kelapa Dalam yang tidak produktif itu rata-rata berada di daerah pesisir pantai yang kerap tergenang air asin saat pasang terjadi. Ini menyebabkan kondisi tanaman tidak maksimal bahkan banyak yang mati. Untuk itu kita akan membuat program bantuan bibit Kelapa Dalam untuk petani yang memiliki lahan kelapa," kata Adil.
Menurut Adil, revitalisasi kelapa direncanakan akan difokuskan di wilayah Kecamatan Muarasabak Timur. Sebab, di Kecamatan tersebut memiliki potensi besar tanaman Kelapa Dalam.
"Kita akan secara bertahap melakukan revitalisasi tanaman Kelapa Dalam, agar geliat tanaman kelapa bisa kembali bergairah dan bermuara pada peningkatan Kelapa Dalam," ujar Adil.
Sementara itu, Bupati Tanjabtim Ambo Tang mengatakan, potensi Kelapa Dalam di wilayah Tanjabtim memang cukup besar. Sehingga bisa menunjang penghasilan petani dan mengundang investor untuk berinvestasi khususnya membuat pabrik Kelapa Dalam.
Pihak pemerintah kata Ambo Tang, akan membantu mempermudah proses pembuatan izin dan lokasi pabrik tersebut.
"Karena potensi Kelapa Dalam ini cukup besar, namun hasilnya harus dibawa keluar daerah. Jika ada pabrik pengolahan di kabupaten kita tentunya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat kita," kata bupati.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
"Saat ini ada sekitar 30 persen tanaman kelapa di Tanjabtim sudah berusia di atas 20 tahun, dan tidak produktif lagi. Kita tanam yang muda sebagai pengantinya agar kedepan berproduksi," kata Kepala Dinas Kehutan dan Perkebunan Kabupaten Tanjabtim, Adil P Aritonang di Muarasabak, Senin.
Dijelaskannya, seluas 100 hektare tanaman kelapa tersebut merupakan program peremajaan atau replanting melalui program revitalisasi tanaman Kelapa Dalam.
"Hasil penelitian menyebutkan bahwa Kelapa Dalam yang tidak produktif itu rata-rata berada di daerah pesisir pantai yang kerap tergenang air asin saat pasang terjadi. Ini menyebabkan kondisi tanaman tidak maksimal bahkan banyak yang mati. Untuk itu kita akan membuat program bantuan bibit Kelapa Dalam untuk petani yang memiliki lahan kelapa," kata Adil.
Menurut Adil, revitalisasi kelapa direncanakan akan difokuskan di wilayah Kecamatan Muarasabak Timur. Sebab, di Kecamatan tersebut memiliki potensi besar tanaman Kelapa Dalam.
"Kita akan secara bertahap melakukan revitalisasi tanaman Kelapa Dalam, agar geliat tanaman kelapa bisa kembali bergairah dan bermuara pada peningkatan Kelapa Dalam," ujar Adil.
Sementara itu, Bupati Tanjabtim Ambo Tang mengatakan, potensi Kelapa Dalam di wilayah Tanjabtim memang cukup besar. Sehingga bisa menunjang penghasilan petani dan mengundang investor untuk berinvestasi khususnya membuat pabrik Kelapa Dalam.
Pihak pemerintah kata Ambo Tang, akan membantu mempermudah proses pembuatan izin dan lokasi pabrik tersebut.
"Karena potensi Kelapa Dalam ini cukup besar, namun hasilnya harus dibawa keluar daerah. Jika ada pabrik pengolahan di kabupaten kita tentunya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat kita," kata bupati.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016