Jambi (ANTARA Jambi)- Puluhan hektare lahan padi di Desa Pandan Jaya, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, diserang hama wereng sehingga menyebabkan tanaman padi petani rusak.
"Serangan wereng tahun ini lebih dahsyat ketimbang musim tanam sebelumnya. Jadi panen kali ini pasti berkurang dibanding panen sebelumnya. Apalagi batang padi juga telah membusuk akibat terendam air karat," kata petani desa setempat, Kamidi, di Jambi, Senin.
Guna mengantisipasi kerusakan batang padi yang baru berusia 2-3 minggu itu, petani terpaksa melakukan penyemprotan pestisida pada pagi dan sore hari, bahkan petani setempat mengaku telah tiga kali melakukan penyulaman bibit padi yang mati.
Petani lainnya, Maisarah, ketika dikonfirmasi terlihat hanya pasrah melihat puluhan lahan pertaniannya rusak dan membusuk.
Dia hanya berharap serangan hama wereng tersebut tidak meluas, sehingga dirinya dan petani lainnya tidak menelan kerugian terlalu besar.
"Ya mau diapain lagi, saya juga bingung mau ngomong apa. Mudah-mudahan ruginya tidak banyak," kata Maisarah.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tanjabtim, Akhmad Maushul mengatakan, serangan hama wereng memang merupakan salah satu keluhan petani pada musim tanam kali ini.
Namun pihaknya sudah menyiapkan paket pestisida gratis dan diberikan kepada petani untuk membasmi serangan hama wereng tersebut.
"Kami memang telah menerima laporan soal serangan hama wereng ini, guna mengurangi kerugian petani kami telah menyiapkan pestisida gratis," kata Maushul.
Bagi kelompok tani lain yang mengeluhkan hal serupa, kata Maushul dapat melaporkan kepada tenaga penyuluh setempat atau dapat langsung mendatangi Kantor Dinas Pertanian agar diberikan pestisida gratis.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) guna memberikan penyuluhan dan bantuan pestisida kepada petani yang lahannya diserang hama wereng," katanya menambahkan. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
"Serangan wereng tahun ini lebih dahsyat ketimbang musim tanam sebelumnya. Jadi panen kali ini pasti berkurang dibanding panen sebelumnya. Apalagi batang padi juga telah membusuk akibat terendam air karat," kata petani desa setempat, Kamidi, di Jambi, Senin.
Guna mengantisipasi kerusakan batang padi yang baru berusia 2-3 minggu itu, petani terpaksa melakukan penyemprotan pestisida pada pagi dan sore hari, bahkan petani setempat mengaku telah tiga kali melakukan penyulaman bibit padi yang mati.
Petani lainnya, Maisarah, ketika dikonfirmasi terlihat hanya pasrah melihat puluhan lahan pertaniannya rusak dan membusuk.
Dia hanya berharap serangan hama wereng tersebut tidak meluas, sehingga dirinya dan petani lainnya tidak menelan kerugian terlalu besar.
"Ya mau diapain lagi, saya juga bingung mau ngomong apa. Mudah-mudahan ruginya tidak banyak," kata Maisarah.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tanjabtim, Akhmad Maushul mengatakan, serangan hama wereng memang merupakan salah satu keluhan petani pada musim tanam kali ini.
Namun pihaknya sudah menyiapkan paket pestisida gratis dan diberikan kepada petani untuk membasmi serangan hama wereng tersebut.
"Kami memang telah menerima laporan soal serangan hama wereng ini, guna mengurangi kerugian petani kami telah menyiapkan pestisida gratis," kata Maushul.
Bagi kelompok tani lain yang mengeluhkan hal serupa, kata Maushul dapat melaporkan kepada tenaga penyuluh setempat atau dapat langsung mendatangi Kantor Dinas Pertanian agar diberikan pestisida gratis.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) guna memberikan penyuluhan dan bantuan pestisida kepada petani yang lahannya diserang hama wereng," katanya menambahkan. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016