Jambi (ANTARA Jambi) - Beberapa warga Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi menyatakan bahwa insiden pengrusakan dan pembakaran Mapolsek Tabir adalah bentuk gerakan spontanitas dan solidaritas karena ada warga yang tertangkap saat melakukan aktivitas tambang emas ilegal.

Hal tersebut terungkap saat pertemuan tokoh masyarakat, tokoh adat dan pemuda Kecamatan Tabir bersama gubernur Jambi, Danrem 042 Garuda Putih, Ketua DPRD Provinsi Jambi, bupati Merangin dan pihak kepolisian di Merangin, Senin, membahas persoalan pengrusakan dan pembakaran Mapolsek serta aktivitas tambang ilegal di daerah itu.

Salah satu tokoh masyarakat Tabir, Buya Salman mengatakan aksi massa yang merusak dan membakar juga salah bentuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat hukum.

"Pengrusakan dan pembakaran Mapolsek itu terjadi spontanitas dan solidaritas. Kami di sini tidak terprovokasi oleh oknum-oknum yang mengambil manfaat," kata Salman.

"Ini juga bentuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat hukum. Dimana peredaraan narkoba di Merangin khususnya di Tabir cukup tinggi, namun aparat hanya menangkap yang kelas teri saja. Begitu juga dengan kasus pencurian sepeda motor yang sering di laporkan ke Mapolsek tapi nyata tidak ada motor yang kembali," katanya lagi.

Salman juga mengutarakan bahwa aktivitas tambang emas ilegal yang bermain adalah aparat hukum, warga yang melakukan aktivitas juga menyetor iuran perbulan, tapi masih saja ditangkap.

"Kami tokoh masyarakat menyesali adanya insiden pengrusakan dan pembakaran Mapolsek. Oleh karena itu kami masyarakat Kecamatan Tabir mohon maaf sebesar-besarnya. Tapi oknum aparat yang bermain segera ditindaklanjuti," katanya menegaskan.

"Kami minta persoalan ini diselesaikan sampai di sini. Kami pun memohon untuk tidak lagi ditindaklanjuti, karena intelijen masih berkeliaran dan masih ada penangkapan warga kami untuk diminta keterangan," katanya pula.

Perwakilan Pemuda Tabir Ibnu hajar, mengatakan warga sebenarnya tidak berniat atas kejadian pengrusakan Mapolsek, namun masyarakat menengah ke bawah selama ini merasa tertindas dengan prilaku aparat penegak hukum.

"Menyadap karet dan sawit sudah tidak cocok lagi, ini masalah perut. Mau tidak mau kami mencari emas, kalau memang tidak boleh yang semuanya ditutup. Jangan yang aktivitas kecil saja yang dikejar," kata Ibnu Hajar.

Sementara Perwakilan LSM Gentar, menanyakan komitmen pemerintah dalam memberantas tambang emas ilegal tersebut. Pasalnya selama ini katanya BBM untuk aktivitas alat berat yang mengeruk emas masuk melalui Kapolsek.

"Sepanjang masih ada oknum yang bermain, penambangan emas ilegal ini tidak akan bisa selesai," katanya.

Menanggapi pernyataan warga, Bupati Merangin Al Haris menjelaskan bahwa aktivitas tambang emas yang boleh dilakukan yakni dengan mendulang tradisional.

"Menggunakan dompeng dengan merkuri itu tentu berbahaya bagi lingkungan, air sungai jadi tercemar. Begitu juga dengan mengunakan eskavator juga merusak lingkungan. Jadi yang aman itu adalah dengan mendulang," kata bupati.

Sementara itu, Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan bahwa dirinya menghormati keputusan hukum kepolisian dan tidak bisa mengambil keputusan atas permintaan warga. Namun dirinya berjanji akan menyampaikan semua keluhan masyarakat ke Kapolda.

"Ada yang bisa saya putuskan ada yang tidak. Laporan dan permintaan warga di sini akan saya sampaikan, namun keputusan tetap ada dipihak kepolisian," kata Zola.

Gubernur mengatakan kepolisian juga kekurangan personil untuk mengamankan ratusan alat berat yang beraktivitas menambang emas ilegal tesebut.

Sebab itu dirinya meminta komitmen masyarakat untuk turut serta memberantas tambang emas ilegal yang sudah nyata merusak lingkungan.

"Masyarakat sudah tau bahaya aktivitas tambang ilegal dengan menggunakan alat berat dan dompeng dengan merkuri itu seperti apa. Kalau dengan mendulang itu tidak apa-apa. Jadi kami butuh komitmen bersama masyarakat," katanya menambahkan.

Sebelumnya, Sabtu (27/8) malam Mapolsek Tabir diserang ribuan masyarakat Kecamatan Tabir karena ada warga mereka yang ditangkap polisi terkait aktivitas tambang emas ilegal.

Malam itu warga langsung menduduki Polsek Tabir dan merusak kantor hingga membakarnya dan merusak fasilitas yang ada. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016